BADUNG – Harga telur di Pasar Kampial, Badung, Bali, naik Rp 2.000 per kerat. Sebelumnya, pedagang pasar menjual di kisaran Rp 50 ribu-Rp 52 ribu/kerat, kini harganya menjadi Rp 53 ribu-Rp 55 ribu/kerat.
“Harga telur naik Rp 2.000/kerat, itu ukuran tanggung ya,” tutur Nyoman Sariasih, pedagang di Pasar Kampial, Rabu (12/4/2023).
Kendati harganya naik, sambung dia, permintaan telur ayam di warungnya masih terus ramai. Ia melihat tren peningkatan permintaan telur cukup tinggi jelang hari raya Idulfitri .
Beruntung, permintaan yang tinggi terjawab dengan pasokan telur ayam yang mencukupi. “Ya, ramai (pembeli), astungkara, dan kami tidak kesulitan mencari telur ayam,” terang dia.
Supriyadi, pedagang lain di Pasar Jimbaran (35), mengakui kenaikan harga telur sekitar Rp 2.000/kerat untuk ukuran besar. Ia biasanya menjual ukuran besar Rp 53 ribu/kerat.
“Sekarang ini baru naik jadi Rp 55 ribu/kerat dari sebelumnya Rp 53 ribu/kerat yang ukuran besar. Untuk ukuran tanggung Rp 52 ribu/kerat,” jelasnya.
Menurut Supriyadi, kenaikan harga telur diiringi dengan tingginya permintaan konsumen jelang perayaan Idul Fitri. “Lumayan tinggi ini permintaan, alhamdulillah,” tutur dia.
Kondisi itu sebetulnya anomali dengan harga provinsi. Mengutip sigapura.baliprov.go.id, harga telur turun tipis 2,88 persen, yaitu dari Rp 27.978 per kilogram pada 6 April menjadi Rp 27.170 per kilogram pada 10 April.
Adapun, harga telur ayam rata-rata di Badung sebesar Rp 27.117 per kilogram. Harganya lebih tinggi dibandingkan rata-rata di Jembrana yang sebesar Rp 23.400 sekaligus menjadi harga telur ayam terendah saat ini di Bali. (BIR/irb/dtc)