JEMBRANA – Paus mati usai terdampar di Pantai Muara Indah, Dusun Muara Indah, Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali, Jumat (16/9/2022). Awalnya, paus tersebut ditemukan hidup dan berusaha dikembalikan ke laut.
Seorang warga, Ismail, mengaku menemukan paus tersebut dalam kondisi hidup. Awalnya, ia dipanggil warga yang mengabarkan keberadaan paus terdampar di pantai dekat rumahnya sekitar pukul 11.00 Wita.
Karena paus masih dalam kondisi hidup, Ismail berinisiatif menarik mamalia tersebut ke laut. Ia melakukannya hingga enam kali, namun tidak berhasil. “Saya tarik, balik lagi ke pinggir,” ungkapnya.
Hingga akhirnya paus terlihat menuju tengah laut, dan ia memutuskan pulang ke rumahnya. Namun satu jam kemudian, warga heboh temuan paus mati di Pantai Muara Indah Jembrana.
Ternyata paus itu yang sempat dikembalikan ke laut, namun terdampar lagi ke pantai. Beberapa saat kemudian, paus mati. “Awalnya masih hidup, saat balik lagi sudah kayak mau mati,” ungkapnya.
Kemudian temuan itu dilaporkan ke Babinkamtibmas, Satpolair, dan PSDKP Jembrana. BKSDA Jembrana juga datang ke lokasi temuan paus tersebut. Petugas dari BKSDA Jembrana Ahmad Januar mengatakan, dari informasi warga, saat awal ditemukan memang dalam kondisi hidup. “Namun sekitar satu jam kemudian, mati,” jelasnya.
Paus yang ditemukan warga diduga jenis paus kepala melon atau jenis paus pemburu kerdil. “Jenisnya ada dua kemungkinan, belum bisa dipastikan, sebelum ada pemeriksaan lebih lanjut,” tegasnya.
Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan dokter hewan dari Yayasan Jaringan Satwa Indonesia (JSI), ukuran paus panjang 253 sentimeter, lebar lingkar 116 sentimeter, ekor 69 sentimeter, dan panjang sirip 50 sentimeter dengan lebar 15 sentimeter dan sirip punggung 35 sentimeter.
Dari ukuran tersebut, diduga paus yang mati sudah dewasa. Jenis paus kemungkinan dari ciri-cirinya merupakan jenis paus kepala melon. “Paus kepala melon umur dewasa,” ujar Deni Rahmadani, dokter hewan dari Yayasan JSI
Dari pemeriksaan luar, memang ditemukan luka pada tubuh paus. Namun penyebab lukanya belum bisa diketahui secara pasti. “Ditemukan luka dengan jumlah luka lebar sebanyak enam lubang luka dan selainnya luka kecil tergores,” ungkapnya.
Untuk memastikan penyebab luka yang dialami paus, harus dilakukan pemeriksaan mendalam. Begitupun penyebab kematiannya, harus dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. “Kami kumpulkan datanya dulu untuk mengetahui penyebabnya,” tukasnya. (irb/irb/dtc)