Minggu, Mei 11, 2025
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Pembangunan Jalan Tol Jagat Kerti Geliatkan Ekonomi dan Pariwisata

DENPASAR – Akademisi Universitas Udayana yang membidangi transportasi, Prof Ir Putu Alit Suthanaya ST MEngSc PhD menilai pembangunan Jalan Tol Jagat Kerthi Bali salah satu yang ditunggu-tunggu masyarakat.

Dalam tataran teoritis, idealnya luas jaringan jalan sekitar 15 persen dari luas wilayah. Sebagai ilustrasi, luas jaringan jalan dibandingkan luas wilayah perkotaan Sarbagita hanya sekitar 6 persen.

“Artinya, kita masih kekurangan jaringan jalan. Beberapa kali dulu sudah pernah dikaji kelayakan pembangunan jalan tol tersebut, namun tidak pernah kunjung terealisasi,” ujarnya.

Menurut dia, rencana-rencana trase yang sudah dibuat dulu, saat ini sudah dipenuhi bangunan. “Kita patut syukuri akhirnya pembangunan jalan tol ini segera bisa diwujudkan,” kata tandasnya.

Lebih lanjut dikatakan, pembangunan jalan merupakan upaya mengatasi masalah lalu lintas melalui aspek supply. Mengingat luas jalan masih belum ideal, artinya bahwa kita memerlukan upaya lain untuk mengurangi beban lalu lintas, sehingga kebutuhan untuk membangun jalan dapat ditekan melalui skema demand management, yaitu dengan memindahklan sebagian pengguna jalan ke sistem angkutan umum massal.

Putu Alit Suthanaya yang juga merupakan seorang Insinyur ini menyatakan Jalur Denpasar-Gilimanuk sudah dikenal lama sebagai jalur tengkorak akibat tingginya tingkat fatalitas kecelakaan lalu lintas yang terjadi. Sehingga apabila nanti jalan tol ini terbangun, maka diperkirakan akan dapat mengurangi angka kecelakaan yang terjadi.

Jalan tol dari Gilimanuk sampai Mengwi sepanjang 96,21 Km juga akan dapat mengurangi waktu tempuh secara signifikan dari/ke Bali Barat, baik untuk pergerakan orang maupun barang. Penurunan waktu tempuh berarti penurunan biaya transportasi juga akan terjadi, yang dapat berpengaruh pada percepatan pertumbuhan perekonomian.

“Keberadaan jalan tol ini juga sangat memberikan dampak pemerataan ekonomi, terutama ke wilayah Bali Barat, dan untuk dapat memberikan dampak ekonomi yang signifikan tentu saja tidak cukup dengan adanya jalan tol, tetapi diharapkan adanya pengembangan sentra-sentra ekonomi di wilayah sekitarnya,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua DPRD Tabanan, I Made Dirga menegaskan, pembangunan Jalan Tol Jagat Kerthi Bali yang menghubungkan Gilimanuk – Mengwi, selain mampu mengembangkan potensi daerah terutama pada sektor pariwisata dan industri, Jalan Tol yang menjadi penanda Bali Era Baru tersebut. Dan juga akan membuka akses terutama untuk pengembangan pariwisata di Tabanan yang mana potensi pariwisata berbasis desa wisata.

“Ini terobosan yang sangat tepat dilakukan Gubernur Bali, untuk menjawab perasaan masyarakat Tabanan yang selama ini selalu dihantui oleh jalur tengkorak,” katanya.

Sehingga, Jalan Tol Jagat Kerthi Bali adalah jawaban untuk memperlancar lalu lintas masyarakat Tabanan pada khususnya, dan masyarakat Bali pada umumnya dalam berkendaraan guna terwujudnya rasa aman dan nyaman.

Hal senada dikatakan, Ketua DPRD Jembrana, Ni Made Sri Sutharmi yang mengapresiasi Jalan Tol pertama di Indonesia yang rencananya dilengkapi fasilitas jalur sepeda. Namun, jalan tol yang dibangun di era kepemimpinan Gubernur Bali, Wayan Koster ini juga akan melalui 3 Kabupaten, 13 Kecamatan, dan 58 Desa dengan panjang 96,21 Km.

“Pembangunan Jalan Tol Jagat Kerthi Bali ini, menghubungkan Kabupaten Jembrana dengan Kabupaten Tabanan dan Kabupaten Badung. Dan, ini sangat berdampak terhadap peningkatan perekonomian masyarakat di Jembrana,” katanya.

Dia menilai, infrastruktur jalan tol yang dibangun di era Gubernur Bali Wayan Koster, selain mampu mewujudkan pemerataan pembangunan di Bali Barat dengan Bali Selatan atau Kabupaten/Kota lainnya di Bali. Jalan Tol Jagat Kerthi Bali juga akan menjadi jalan pembuka kesejahteraan masyarakat Jembrana.

“Sekali lagi ini jalan sangat penting menjadi akses percepatan pelayanan industri pariwisata di Kabupaten Jembrana yang Kami cintai,” jelas Sri Sutharmi.(WIR)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

BERITA POPULER