BADUNG – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Badung, Bali mengantisipasi dampak kondisi cuaca termasuk El Nino terhadap tingkat inflasi yang ada di wilayah itu.
“Kami mengantisipasi inflasi yang dipengaruhi oleh cuaca yang cukup ekstrem yang berpotensi menimbulkan gangguan di proses produksi dan distribusi bahan pokok kepada masyarakat,” kata Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa dalam keterangannya di Mangupura, Bali, Rabu.
Ia mengatakan berdasarkan informasi dari BMKG bahwa di pertengahan tahun ini akan terjadi kekeringan yang disebabkan oleh El Nino. Selain itu, cuaca buruk juga dapat membuat rantai distribusi terhambat yang berakibat pula pada kenaikan harga di pasaran sebagai pemicu naiknya inflasi.
Oleh karena itu, menurutnya hal itu perlu diantisipasi sehingga harus dilakukan upaya agar jangan sampai ketersediaan pasokan, distribusi bahan bahan pokok itu terhambat atau tidak tersedia.
“Untuk antisipasi kemungkinan-kemungkinan tersebut, kami melakukan tindakan nyata seperti pendataan, menambahkan frekuensi pelaksanaan operasi pasar kepada masyarakat, bersinergi dengan Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan, Perum Bulog dan Perumda Pasar Mangu Giri Sedana,” kata dia.
Wabup Ketut Suiasa menjelaskan pada tahun 2024 l Kabupaten Badung ditetapkan sebagai kabupaten yang mandiri dalam penghitungan indeks inflasi daerah yang sebelumnya sampai saat ini tahun 2023 masih masuk dihitung gabung dengan kota Denpasar
Dalam hal itu, ada beberapa langkah yang perlu dipersiapkan, yang pertama apa yang dikonsepkan tentu akan dibuat roadmap atau peta jalan pengendalian inflasi di Badung.
“Hal ini penting karena nantinya tidak diharapkan ketika sudah mandiri dalam penghitungan Inflasi Daerah, malah pengendalian inflasi kita tinggi, tentu dengan demikian ada suatu upaya sistematis dan sistemik yang nanti kita lakukan untuk membentuk roadmap ini,” katanya .
Dengan demikian, dalam waktu dekat Pemkab Badung akan merancang roadmap dan dari roadmap ini akan dibuatkan kalender kerja yang sifatnya bersinergi lintas sektoral dan juga bersinergi dengan program aksinya tidak lagi ada kegiatan-kegiatan yang bersifat parsial, sepihak-sepihak, sepotong-sepotong atau sebagian-sebagian.
Sementara itu, Kepala Bagian Perekonomian Badung AA. Sagung Rosyawati menjelaskan TPID Badung juga telah menyelenggarakan rakor high level meeting TPID sebagai bentuk upaya antisipasi dampak El Nino terhadap ketahanan pangan, persiapan Kabupaten Badung ditetapkan sebagai Daerah Sampel IHK pada Tahun 2024.
“Kegiatan ini juga membahas upaya menjaga ketersediaan pasokan dan kestabilan harga barang menjelang Hari Raya Galungan dan Kuningan, sehingga inflasi dapat dikendalikan melalui optimalisasi 4K yaitu ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi dan komunikasi efektif,” kata dia. (ant/sb)