JAKARTA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung menggali ilmu soal upaya membangun komunikasi dengan media dari Dewan Pers sehubungan peringatan Hari Pers Nasional di Jakarta, Selasa.
Asisten Administrasi Umum Sekretaris Daerah Kabupaten Badung Cokorda Raka Darmawan di hadapan Anggota Dewan Pers Totok Suryanto mengungkapkan kondisi saat ini, di mana media massa semakin banyak dan pemerintah daerah ingin menjalin komunikasi yang luas.
“Awal tahun ini kami sudah melakukan kerja sama dengan teman-teman media, komunikasi kami dengan media ini untuk memperluas jangkauan informasi pemerintah daerah, tapi bagaimana cara kita menyeleksi banyaknya media saat ini,” kata dia.
Selain itu, di balik keinginan Pemkab Badung menjangkau beragam media, ada kekhawatiran baru terkait dampak artificial intelligence (AI) yang selama ini berusaha disiasati dengan merekam setiap kegiatan atau komunikasi pemerintah daerah dengan media.
Dari pertemuan bersama Dewan Pers di Putri Duyung Resort, Ancol, itu, Pemkab Badung berharap mendapat ilmu baru untuk memperkuat hubungan mereka dengan media baik media massa, elektronik, maupun cetak.
Menanggapi pertanyaan Darmawan, Anggota Dewan Pers Totok Suryanto menyampaikan arahannya untuk merangkul seluruh media, namun turut melihat kekhasan masing-masing agar tidak terjebak pada media yang tidak profesional.
“Media semakin banyak tidak perlu takut, saran saya kepada pemkab cek mereka, produknya bagus atau tidak. Kalau media banyak tetapi hanya menjadi perpanjangan dari sebuah rilis itu tidak baik di dua sisi, kalau media hanya menyalin yang disampaikan oleh humas, maka perkuat saja media humasnya,” ujarnya.
Totok menyarankan Pemkab Badung merawat kemitraan dengan media melalui rutin mengadakan lomba-lomba, menurutnya setiap media saat ini memiliki keunikan masing-masing yang baik untuk digali.
Dari pandangannya, pemerintah juga saat ini tidak hanya membutuhkan berita bernuansa positif, namun perlu naluri kritis dari media yang ikut membangun pemerintahan tersebut melalui berita yang disajikan.
“Saya pikir kalau semakin banyak media sepanjang memang dia mengelola dengan profesional dengan semangat jurnalis yang hebat, jika salah boleh diingatkan, tapi kalau pemerintah diingatkan sesuatu yang barangkali belum tersentuh, pasti pemerintah akan senang, ini masukan,” ujarnya.
Dengan menyoroti masalah-masalah tersebut, Totok berharap pertemuan ini akan memberikan pengalaman berharga bagi para praktisi media dan mendorong mereka untuk terus meningkatkan profesionalisme dalam menjalani profesi.
Sehari sebelumnya, rombongan Bagian Prokompim Setda Badung menghadiri seminar Konvensi Nasional Media Massa Pers Mewujudkan Demokrasi di Era Digital, seminar ini dibuka oleh Menkominfo Budi Arie Setiadi, ini serangkaian peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2024 dengan tema Mengawal Transisi Kepemimpinan Nasional dan Keutuhan Bangsa. (ant/sb)