BADUNG – Pemerintah Kabupaten Badung, Bali, bersama Perumda Pasar dan Pangan, mempercepat realisasi program Serapan Gabah Petani (Sergab), guna memperkuat cadangan beras pemerintah, sekaligus untuk menjaga stabilitas harga di tingkat produsen.
“Rapat Koordinasi dengan Pekaseh se-Badung ini, guna empercepat realisasi program Bupati atau Pemerintah Kabupaten Badung melalui Perumda Pasar dan Pangan, dalam menyerap hasil produksi petani berupa gabah, sehingga petani tidak lagi bertransaksi dengan tengkulak yang mematok harga dibawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP),” kata Sekda Badung Wayan Adi Arnawa, di Ruang Kerta Gosana Puspem Badung, Rabu (20/3/2024).
Sebelumya , kata Adi, Pemerintah Kabupaten Badung telah menyiapkan anggaran sebesar Rp31 miliar pada perubahan APBD 2023 untuk penyertaan modal Perumda Pasar dan Pangan. Dengan anggaran tersebut, produksi para petani dalam bentuk gabah akan dibeli melalui Perumda Pasar dan Pangan.
“Dan hasil berasnya dijual ke masyarakat termasuk pegawai dilingkungan Pemkab Badung. Upaya ini disamping untuk menghindari praktik tengkulak, juga praktis akan dapat menaikkan pendapatan petani,” ujar Sekda Adi Arnawa.
Lebih lanjut dijelaskan, upaya Pemkab Badung tidak hanya sampai pada tahap peningkatan produksi, namun juga meningkatkan penanganan pasca panen yakni Dryer dan Rice Milling Unit (RMU) atau penggilingan, sehingga beras yang dihasilkan petani berkualitas tinggi dan mudah diserap dengan harga yang memberikan keuntungan.
Dengan demikian, secara bertahap pemerintah akan mampu meningkatkan kesejahteraan petani, meminimalisir alih fungsi lahan pertanian dan mencegah terjadinya inflasi. Sehingga sektor pertanian semakin signifikan memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Badung.
“Sesuai arahan Bupati, tidak hanya produksi yang kita dorong, tapi juga pasca panennya, salah satunya kualitas RMU sehingga beras yang dihasilkan dalam packaging dan kualitas yang bagus, agar bisa bersaing secara kompetitif di pasaran,” pungkasnya.(WIR)