Rabu, Juni 18, 2025
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Pemkab Jembrana Minta Kontraktor Tanggulangi Banjir di Pasar Negara

JEMBRANA – Pemerintah Kabupaten Jembrana, Bali minta kontraktor yang mengerjakan revitalisasi Pasar Umum Negara bertanggungjawab dan menanggulangi banjir yang terus terjadi di pasar yang baru beberapa bulan ditempati pedagang tersebut.

“Kontraktor masih punya tanggungjawab pemeliharaan selama satu tahun. Jadi mengatasi banjir ini menjadi tanggungan mereka,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Pemukiman ( PUPRPKP) Jembrana I Wayan Sudiarta di Negara, Kabupaten Jembrana, Selasa.

Dia mengatakan saat ini konsultan pelaksana sedang melakukan pemeriksaan untuk mengetahui penyebab banjir di pasar terbesar di Kabupaten Jembrana tersebut.

Dugaan sementara, menurut dia, karena ada saluran pembuangan air yang tersumbat, sehingga saat hujan lebat air meluap hingga ke kios pedagang.

“Waktu banjir sebelumnya sudah dilakukan perbaikan, tapi banjir kembali terjadi. Harus dilakukan pemeriksaan ulang dan dicarikan solusinya,” katanya.

Saat hujan lebat Sabtu (14/6) lalu, banjir setinggi mata kaki menggenangi sekitar 100 kios pedagang yang setelah revitalisasi namanya berubah dari Pasar Umum Negara menjadi Pasar Jembrana Bahagia.

Untuk menyedot air banjir, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menggunakan mesin pompa di sejumlah titik.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana, I Putu Agus Artana Putra menduga, air meluap karena saluran pembuangan yang terlalu kecil. “Saluran pembuangan tidak mampu menampung volume air saat hujan lebat sehingga meluap,” katanya.

Sejumlah pedagang menyatakan kekhawatirannya jika banjir terjadi malam hari, saat mereka tidak ada di lokasi. “Kalau sore hari seperti sekarang kami masih bisa menyelamatkan barang agar tidak terendam air. Tapi kalau malam hari, bisa rusak barang dagangan kami,” kata Sukma, salah seorang pedagang.

Revitalisasi Pasar Umum Negara merupakan bantuan dari pemerintah pusat dengan anggaran Rp143 miliar lebih yang dibangun mulai bulan September hingga Agustus 2024. (ANT/SB)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

BERITA POPULER