DENPASAR – Sedikitnya 1.143 wisatawan mancanegara (wisman) asal China menyambangi Bali, sejak pembukaan penerbangan langsung (direct flight) dari Negeri Tirai Bambu ke Pulau Dewata.
“Dari statistik kami, walaupun baru dibuka, wisman China yang datang ke Bali sudah 1.143 orang. Ini bagus sekali,” ungkap Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati kepada detikBali, Kamis (16/2/2023).
Karenanya, Cok Ace, sapaan akrabnya, terus mendorong penerbangan langsung dari China ke Bali. Saat ini, baru empat maskapai yang mengajukan direct flight ke Bali. Menurutnya, cukup banyak provinsi yang dilayani oleh China. Namun, walaupun tidak bisa sama seperti sebelum Covid-19, setidaknya bisa ditingkatkan.
“Penerbangan langsung ke Bali ini bagus untuk China. Bagus juga untuk Bali. Kebijakan ini bagus. Posisi kedua setelah Thailand,” jelasnya.
Diharapkan, China bisa memberikan kontribusi, baik secara kuantitatif maupun kualitatif. “Artinya, kami berharap ke depannya wisatawan China bisa ditingkatkan secara kualitatif,” tutur Cok Ace.
Ia menambahkan berdasarkan data statistik, beberapa daerah di China memberikan devisa besar untuk Bali. “Saya punya statistik provinsi-provinsi sebagai penyumbang terbesar, seperti Beijing, Shenzhen, Shanghai, dan Guangzhou,” tandasnya.
Sebelum Covid-19, tercatat lebih dari 20 maskapai dari China yang menerbangkan penumpang langsung ke Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali. Ditargetkan, jumlah penerbangan langsung bisa merangkak jadi 10.
Pemprov Bali membidik 9 juta wisatawan domestik pada tahun ini, ditambah 4,5 juta wisatawan asing. Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Tjok Bagus Pemayun optimistis angka itu tercapai.
Dengan catatan, direct flight dari China sudah mulai dibuka. Tahun lalu, Bali mencatat 2,3 juta kunjungan wisman dan 7 juta wisatawan domestik. (BIR/gsp/dtc)