DENPASAR – Aksi pencurian celana dalam yang diduga dilakukan oleh seorang pria berinisial AR (26) viral di media sosial. Diketahui, pencurian celana dalam itu terjadi di sebuah indekos di Jalan Griya Anyar 58B, Desa Pemogan, Kecamatan Denpasar Selatan.
Celana dalam yang hendak dicuri oleh AR ternyata milik bocah perempuan berusia 11 tahun yang merupakan anak dari pasangan suami-istri (pasutri) Ketut Suartaya (44) dan Kadek Asih (44).
“(Kejadiannya) kira-kira sekitar jam 4 lebih, jam 4 dini hari pas nonton bola Liga Champions,” kata Suartaya dikutip dari detikBali, Minggu (29/5/2022).
Taya menceritakan, saat kejadian dirinya sedang berada di dalam kamar dan menonton pertandingan final Liga Champions Eropa antara Liverpool FC versus Real Madrid FC.
Tiba-tiba, dia mendengar ada orang yang seperti melintas di halaman indekos. Suartaya kemudian mengintip dari jendela. Orang asing itupun kepergok mengambil celana dalam yang sedang dijemur di depan kamar kos.
“Saya lihat di luar itu ada orang melintas di daerah saya kan, terus saya intip dari jendela ternyata orang asing, jadi gak kenal, bukan penghuni di sini,” kata dia.
“Terus saya lihatin ternyata dia mau ngambil pakaian di sini. Karena di sini kan banyak di luar sepatu dan sebagainya. Yang jelas yang sudah diambil dikantongin itu adalah celana dalam,” imbuhnya.
Melihat pelaku sudah mengantongi satu celana dalam, Suartaya memilih untuk diam terlebih dahulu. Sebab ia melihat bahwa pelaku membawa sebuah gunting yang dipegang sejajar dengan dada.
Tak lama kemudian, Suartaya langsung teriak maling dan menggedor-gedor pintu kamar indekosnya. Ia mengaku tidak berani keluar sendirian kantaran pelaku membawa gunting.
“Karena saya kalau keluar sendiri takutnya dia kan menyerang kan. Makanya saya terpaksa gedor pintu dulu teriak maling-maling biar tetangga kos itu bangun. Saya bisa teriak sekitar tiga menit lah, saya teriak itu sambil gedor-gedor pintu itu,” ungkapnya.
Mendengar penghuni indekos yang berteriak sambil menggedor pintu, pelaku kemudian mencoba kabur. Baru sampai di depan halaman tetangga kamar indekos di sebelah selatan, Suartaya langsung keluar dan mengejar pelaku.
Saat dikejar, pelaku menghunuskan guntingnya. Suartaya dan tetangga kamar indekos lalu mengancam pelaku agar segera menjatuhkan guntingnya. Pelaku akhirnya membuang gunting dan celana dalam yang diambil.
“Saya ancam juga dia kan, terus tetangga-tetangga ini ikut keluar juga terus ikut ngancam untuk membuang guntingnya itu, senjatanya itu. Tapi dia terus mengelak saja, barang-barang semua dibuang di kebun ini. Artinya celana dalam yang dibawa dan gunting itu dibuang,” ujarnya.
Meski demikian, pelaku masih tidak mengaku mencuri. Dia juga melakukan perlawanan. Suartaya bersama penghuni indekos yang lain akhirnya menangkap pelaku lalu mengikatnya dengan tali.
“Nah setelah sekian lama dia juga tidak ngaku, akhirnya dia ngelawan. Dia kan ngelawan itu melakukan perlawanan, terpaksa saya pegangin itu, bertiga, terpaksa saya lumpuhkan, bergulat di sini di halaman. Terus ada yang ngambil tali untuk ngiket tangan dan kakinya itu semua,” tuturnya.
Meski sudah diikat dengan tali, pelaku masih saja mencoba melakukan perlawanan. Suartaya akhirnya kembali mengikat pelaku dengan tali yang lebih banyak. Ia juga memeriksa jaket pelaku karena ditakutkan ada senjata yang lain. “Terus saya cek, takutnya di jaketnya itu ada senjata lain, saya cek tidak ada (senjata lain), identitas juga tidak ada,” ujarnya.
Setelah pelaku berhasil dilumpuhkan, tetangga indekos Suartaya kemudian menghubungi pecalang desa adat setempat. Pecalang kemudian menghubungi kelian adat dan meneruskan informasi itu ke polisi. “Setelah sekitar jam setengah 6 baru polisinya datang,” tutur Suartaya. (dtc)