DENPASAR – Maruti Group Fast Boat selaku pengelola kapal cepat (fast boat) Kebo Iwa Express mengalami kerugian sekitar Rp 3,5 miliar lebih. Kerugian itu akibat kapalnya mengalami kecelakaan dan tenggelam saat menyeberangkan turis dari Nusa Penida ke Sanur.
“Kalau dibilang kerugian itu banyak. Kalau dibilang satu boat itu hampir Rp 3,5 M untuk boatnya saja,” kata General Manager (GM) Maruti Group Fast Boat I Made Ariana dalam keterangannya dikutip detikBali, Jumat (13/1/2023).
Menurut Ariana, nominal kerugian Rp 3,5 miliar itu baru dari fast boat yang tenggelam. Selain kapal, ada beberapa kerugian lain yang tidak bisa dihitung dengan nilai uang, seperti staf yang tidak bisa bekerja dan berbagai hal lainnya.
“Ya kalau dari segi yang kelihatan baru segitu saja sih,” jelas Ariana. Seperti diketahui, salah satu kapal milik PT Kebo Iwa Express yang dikelola oleh Maruti Group Fast Boat kecelakaan dan tenggelam pada Selasa (3/1/2023). Kecelakaan itu terjadi tepat saat Penampahan Galungan yang mengangkut sebanyak 28 orang penumpang.
28 penumpang yang dibawa oleh fast boat Kebo Iwa Express terdiri dari 26 orang warga negara asing (WNA) dan 2 warga negara Indonesia (WNI). Selain penumpang, fast boat juga membawa 6 orang anak buah kapal (ABK) dan nakhoda.
Ariana pun menepis adanya anggapan bahwa kecelakaan fast boat Kebo Iwa Express akibat nakhoda yang ugal-ugalan. Ia juga membantah anggapan yang menyebut fast boat tidak dirawat dengan rutin. (nor/gsp/dtc)