DENPASAR – Tiga hari lagi Indonesia Justice Conference (IJC) 2023. Acara yang diinisiasi Perhimpunan Profesi Hukum Kristiani Indonesia (PPHKI) itu akan diselenggarakan selama dua hari di Menorah Hall Lembah Pujian, Denpasar-Bali.
Tema yang diusung adalah “Restoring Justice, Transforming Nation” atau dalam bahasa Indonesianya Mengembalikan Keadilan, Mentransformasi Bangsa. Peserta yang nantinya akan hadir dalam acara tersebut, ada dari pengurus dan pengawas PPHKI pusat, anggota di setiap chapter, advokat, jaksa, hakim, polisi, notaris, mediator, kurator, akademisi, para professional hukum lainnya, pemimpin gereja dan mahasiswa hukum.
Dihubungi via telepon pada Senin (26/6/2023) salah satu panitia acara mengatakan, persiapan pelaksanaan IJC telah mencapai 99 %. “Mendekati hari H dengan mematangkan konsep yang sudah disiapkan pada 30 Juni dan 1 Juli 2023 ini, kita bisa lihat dari beberapa panitia luar Povinsi Bali mulai berdatangan untuk membantu menyiapkan dengan maksimal,” ungkap Cristian Nugroho.
Tujuan dari acara IJC diselenggrakan, salah satunya agar peserta menyadari panggilan ilahi untuk melaksanakan pekerjaan-nya, mampu menjadi agen transformasi dan pembangunan hukum di Indonesia, serta menjadi inspirasi untuk memunculkan para pemimpin Kristiani dipemerintahan dan marketplace.
Menurutnya, lebih dari dua belas narasumber yang akan mengisi acara tersebut baik dari ahli hukum profesional dan tokoh gereja yang nantinya akan hadir. Salah satunya seorang Hakim dan Humas Pegadilan Negeri Denpasar.
“Menurut pendapat saya tentang bapak Gede Putra Astawa, saya pernah mendengar tentang beliau, salah satu Hakim yang selalu meninggalkan kesan yang baik. Beliau juga banyak memberikan sumbangsih besar dalam kemajuan dan kebaikan bagi Pengadilan Negeri, Apalgi seorang Hakim pasti pindah-pindah tugas. Oleh sebab itu sudah tepat dari Panitia IJC meminta beliau untuk membagi ilmu tentang bagaimana mewujudkan penegakan Hukum yang berkeadilan pada hari Jumat ini, pukul 10.45-12.30 WITA sesi beliau,” tutupnya.
Profile singkat salah satu narasumber Gede Putra Astawa SH MH adalah seorang Hakim sekaligus Humas Pengadilan Negeri (PN) Denpasar dengan jabatan Pembina Tk. I (IV/b). Lahir di Merauke pada tanggal 7 Juni 1977, beragama Kristen Protestan, TMT CPNS 1 Desember 2001 dengan masa kerja 21 Tahun – 7 Bulan jika patokannya Pangkat/Gol.Ruang Pembina (IV/a) / TMT pada 1 April 2018.
Beliau menempuh pendidikan sekolah dasar di SD Negeri 12 Kuta angkatan tahun 1989, sekolah menengah pertama pada SMP Negeri 1 Kuta tahun 1992, sekolah menengah atas di SMA Negeri 5 Denpasar tahun 1995, sarjana satu (S1) di Universitas Udayana dengan mengambil jurusan Ilmu Hukum tahun 2000 dan sarjana dua (S2) pada Universitas Airlangga jurusan Ilmu Hukum tahun 2013.
Sepanjang karirnya Putra Astawa pernah menjadi Cakim PN Singaraja pada tahun 2003, Hakim PN. So’e-Nusa Tenggara Timur (NTT) tahun 2005, Hakim PN.Sumbawa Besar-Nusa Tenggara Barat (NTB) tahun 2008, Hakim PN.Lamongan tahun 2011, Hakim PN.Cilacap tahun 2015, Wakil Ketua PN.Sumbawa Besar l tahun 2016, Hakim PN. Mataram tahun 2017 dan PN. Denpasar sampai saat ini. Sumber dari website pengadilan Negeri. (WAYAN ARTANA)