Senin, November 25, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Pertalite Kosong di SPBU Denpasar, Ini Tanggapan Pertamina

DENPASAR – Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite di beberapa SPBU Kota Denpasar mulai kosong dan membuat konsumen secara terpaksa beralih ke Pertamax.

Pantauan wartawan, sejak pukul 09.00 Wita, terjadi antrean panjang di salah satu SPBU di Jalan Hayam Wuruk, Denpasar, Bali. Antrean panjang kendaran bermotor ini hanya terlihat di jalur pengisian ulang Pertalite.

Sedangkan di jalur pengisian ulang Pertamax tampak sepi peminat. Hal ini menyebabkan antrean karena kendaraan datang dari dua arah dan hanya masuk ke satu jalur untuk dua tempat pengisian ulang Pertalite kendaraan roda dua dan roda empat.

Sementara, di sepanjang jalan Raya By Pass Ida Bagus Mantra, pasokan pertalite, kosong sejak pagi hari. Ini menyebabkan sejumlah pengendara terpaksa harus membeli BBM jenis Pertamax.

Area Manager Communication & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus Deden Mochammad Idhani menjelaskan kosongnya BBM jenis Pertalite di sejumlah SPBU bukan karena pembatasan jatah dari Pertamina, tetapi terjadi akibat adanya konsumen yang beralih dari Pertamax ke Pertalite setelah harga Pertamax naik.

“Sejak 1 April 2022, terjadi peningkatan konsumsi BBM jenis Pertalite sejumlah 15 persen dibandingkan sebelumnya. Kenaikan konsumsi juga terjadi pada Biosolar sejumlah 10 persen,” jelas Deden dalam rilisnya, Selasa (5/4/2022).

Proses pengiriman BBM dari Terminal ke SPBU yang membutuhkan waktu juga menjadi penyebab kosongnya Pertalite di sejumlah SPBU. “Konsumen tidak perlu khawatir dengan ketersediaan stok BBM, hingga saat ini stok BBM di Terminal-terminal BBM kami sangat cukup, namun dikarenakan proses pendistribusian menggunakan mobil tangki maka kami membutuhkan waktu perjalanan atau proses penyaluran dari Terminal BBM ke seluruh SPBU,” ungkap Deden.

Pertamina meminta kepada konsumen yang awalnya tetap menggunakan Pertamax agar tetap menggunakan Pertamax. “Kami sangat memgapresiasi konsumen yang awalnya menggunakan BBM jenis Pertamax tetap menggunakan hingga saat ini. Menggunakan Pertamax bentuk dukungan konsumen terhadap energi bersih,” tuturnya.

Data dari Pertamina menyebutkan, untuk wilayah Bali penyaluran BBM dan LPG berjalan normal dengan masing-masing penyaluran sejumlah 2.735 kiloliter (KL) untuk BBM dan 579 metric ton (MT) untuk LPG per hari. (sb)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

BERITA POPULER