BANGLI – Kelompok Tani Cemara Lantang Sari, Terunyan Bangli, mendapat bantuan program PLN Peduli untuk sektor pertanian. Yakni Program Electrifiying Agriculture untuk pengembangan irigasi pertanian bawang senilai Rp 83 juta.
“Electrifiying Agriculture merupakan program pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan produktivitas pertanian melalui pemanfaatan energi listrik. Program ini meningkatkan pertumbuhan tanaman atau mempermudah pengolahan infrastruktur pendukung pertanian. Juga bisa untuk peternakan dan perikanan,” kata Manager PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan Bali Timur, Andre Pratama Djatmiko, Kamis (28/7).
Dia mengatakan, sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang tumbuh secara positif di masyarakat dalam mendukung keberlangsungan ketahanan pangan.
“Diharapkan dengan program Electrifiying Agriculuture ini mampu meningkatkan produktivitas dalam sektor pertanian sehingga mampu meningkatkan kesehjateraan masyarakat,” terangnya.
Sementara itu, Bupati Bangli yang diwakili Kepala Dinas Pertanian Ir I Made Alit Parwata, mengapresiasi PLN atas bantuan yang diberikan.
“Terima kasih kepada PLN karena telah memperhatikan petani dalam pemanfaatan teknologi. Saya berharap bantuan yang diberikan PLN kepada kelompok tani hari ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya,” ujarnya.
Di sisi lain, Guru Nyoman Wisana selaku Perwakilan Penerima Bantuan dari Kelompok tani Cemara Lantang Sari mengucapkan terima kasih kepada PLN atas kepeduliannya terhadap petani di Desa Terunyan.
“Sebelumnya kami anggota kelompok dalam melakukan penyiraman pertanian bawang menghabiskan biaya kurang lebih 20rb/hari untuk pembelian BBM untuk Pompa Diesel, sekarang setelah memanfaatkan teknologi dalam penggunaan Pompa Listrik, kami dapat melakukan efisiensi biaya operasional BBM sampai 90%,” tandasnya.
Turut hadir dalam penyerahan bantuan ini, Camat Kintamani I Ketut Ery Soena Putra. Selain menyampaikan apresiasinya kepada PLN juga memberi pesan kepada Kelompok Tani Cemara Lantang Sari.
“Saya berharap dengan bantuan pompa listrik ini semoga makin banyak petani yang memanfaatkan teknologi ramah lingkungan ini sehingga dapat mengurangi polusi air danau dan menjadi awal mula dalam menjaga pelestarian danau kedepannya” ujar Ketut Ery. (WIR)