BULELENG – Penjabat Bupati Buleleng, Bali, Ketut Lihadnyana ingin pengembangan pendidikan berbasis agama Hindu di daerah itu dapat mewujudkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan berkarakter.
“SDM di Buleleng itu harus unggul. Tetapi tidak cukup unggul saja. Namun, harus punya karakter,” kata Lihadnyana saat memberikan sambutan pada wisuda ke-7 STAHN Mpu Kuturan Singaraja, di Singaraja, Jumat.
Menurut dia, pemerintah Kabupaten Buleleng siap memberikan dukungan berupa hibah lahan milik pemerintah daerah seandainya itu memang tersedia dan kondisinya representatif untuk pengembangan pendidikan. “Yang ingin saya tegaskan adalah pentingnya kolaborasi dalam upaya membangun daerah. Hal itu yang penting ditegaskan,” kata dia.
Ia melanjutkan, pengalamannya menjabat pada beberapa instansi sebelumnya digunakan untuk membangun dan menata Buleleng ke arah yang lebih maju. Pembangunan tidak hanya dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat, namun juga perlu peran dari perguruan tinggi dalam mencetak sumber daya manusia unggul.
“Peran perguruan tinggi dalam memberikan sumbangsih pemikiran dalam rangka mengakselerasi pembangunan sebagai bentuk dari kerja kolaboratif menjadi penting. Oleh karena itu, sebuah negara tatkala SDM-nya unggul di sanalah keunggulan sebuah negara dan daerah. Dan itu yang telah kita lakukan di Buleleng yang kita cintai ini,” ujarnya.
Lebih lanjut Penjabat Bupati Lihadnyana menjelaskan pihaknya berkomitmen untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan Buleleng yang lebih baik. Juga memberikan pelayanan publik yang prima kepada masyarakat.
Untuk itu perlu dilakukan kunjungan langsung guna menampung kendala-kendala di tiap wilayah Buleleng. Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Perguruan Tinggi juga dapat membantu pemerintah menampung aspirasi masyarakat di tempat praktik.
“Saya juga berpesan bahwa KKN jangan berorientasi best practice, namun harus problem solving. Kita datang ke suatu tempat, melakukan identifikasi masalah, merumuskan masalah sehingga akhir KKN itu ada rekomendasi yang diberikan ke pemerintah daerah sebagai dasar merumuskan perencanaan pembangunan di kabupaten Buleleng. Itulah sebenarnya pola kerja kolaboratif,” katanya.
Kepada wisudawan, Lihadnyana berpesan untuk tetap menjaga kesucian nama STHAN Mpu Kuturan. Juga berperilaku berlandaskan filosofi padi-beras-nasi yakni percaya diri menjadi lulusan STAHN Mpu Kuturan Singaraja, berpikir rasional dalam setiap tindakan dan perkataan, bekerja sesuai niat, menganggap tindakan adalah sebuah amal.
“Kalau sudah itu menginternalisasi kita apa yang kita kerjakan akan menjadi Sungguh-sungguh. Semua itu adalah ibadah untuk bangsa dan negara dan tentunya Buleleng yang kita cintai ini,” katanya. (ant/sb)