TABANAN – Satuan Polisi Perairan dan Udara (Satpolairud) Polres Tabanan mengimbau warga pesisir mewaspadai potensi banjir rob, khususnya pada 7-8 Juni 2023, seperti informasi yang disampaikan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar.
“Kami sudah sampaikan sosialisasi imbauan secara langsung maupun melalui media online resmi kami,” jelas Kepala Satpolairud Polres Tabanan, AKP I Nyoman Artadana, Minggu (4/6/2023).
Artadana menyebut pihaknya akan melakukan sosialisasi langsung ke kelompok-kelompok nelayan di kawasan pesisir. “Mulai Senin, 5 Juni 2023, kami turun langsung ke kelompok-kelompok nelayan dari Pantai Nyanyi sampai Soka untuk sampaikan imbauan langsung,” sebutnya.
Selain itu, jajaran Polsek di kawasan pesisir juga sudah mulai mensialisasikan imbauan mengenai potensi rob dalam beberapa hari ke depan. Semisal Polsek Kerambitan yang mewilayahi kawasan pesisir meliputi Pantai Kelating hingga Pasut.
“Kami mengimbau seluruh nelayan untuk waspada dan mengikuti petunjuk keamanan yang diberikan. Gunakan life jacket kalau hendak melaut. Jika cuaca tidak memungkinkan jangan melaut,” kata Kapolsek Kerambitan Kompol Ni Komang Sri Subakti.
Mengutip imbauan BMKG Wilayah III Denpasar, potensi rob terjadi akibat kombinasi fase Purnama, Full Moon, dan posisi bulan yang berada di titik terdekat dengan bumi (Perigee).
Fenomena ini yang kemudian diprediksi akan memicu air laut mengalami pasang dengan ketinggian maksimum. Potensi rob tersebut setidaknya bisa terjadi di sepanjang pantai yang ada di pesisir selatan Tabanan seperti Pantai Soka, Pasut, Kelating, Yeh Gangga, Kedungu, Tanah Lot, dan beberapa pantai lainnya.
Peluang terjadinya rob di tiap wilayah juga berbeda dari sisi waktu, hari maupun jamnya. Namun potensi rob ini dipastikan berdampak terhadap aktivitas yang berlangsung di kawasan pesisir seperti kegiatan nelayan, bongkar muat pelabuhan, maupun permukiman di kawasan pesisir. (hsa/hsa/dtc)
