DENPASAR – Polda Bali menyikapi ancaman somasi warga negara asing (WNA) asal Rusia, Kothukov Arthem (30). Kabid Humas Polda Bali Kombes Stefanus Satake Bayu Setianto menegaskan surat yang dilayangkannya ke Dinas Tenaga Kerja dan Energi Sumber Daya Mineral (Disnaker ESDM) Bali memiliki dasar.
Dalam surat itu, Polda Bali mengungkap organisasi massa (ormas) diduga mempekerjakan WNA untuk membangun organisasi kejahatan di Bali. WNA yang dipekerjakan itu adalah Arthem.
Arthem tidak terima namanya disangkut pautkan dengan ormas dan organisasi kejahatan. Ia malah mempertanyakan alasan polisi menyangkut-pautkan namanya tanpa bukti.
Mendengar itu, Stefanus mempersilakan Arthem melayangkan somasi. “Silakan saja kalau mau somasi. Kami juga punya dasar. Kami ada bukti juga yang bersangkutan memang sebagai salah satu anggota ormas,” ujarnya melalui sambungan telepon, Selasa (9/5/2023).
Berdasarkan temuannya, ormas yang dimaksud mempunyai susunan organisasi dan Arthem memegang jabatan di dalamnya. Keanggotaan Arthem saja sebetulnya sudah termasuk pelanggaran. Sebab, anggota ormas seharusnya warga negara Indonesia (WNI).
“Di aturan keormasan, anggota itu harus WNI, karena dia harus ber-Pancasila, kalau secara aturan. Orang asing tidak diperbolehkan,” kata Stefanus.
Sebelumnya, Arthem mengungkapkan tidak ada surat panggilan dari polisi terhadapnya untuk mengonfirmasi dugaan keterlibatannya pada ormas atau organisasi kejahatan yang dimaksud.
“Saya tidak mengerti kenapa polisi tidak panggil saya atau tidak tangkap saya, tidak investigasi, tidak cari-cari bukti. Saya tidak mengerti kenapa di Indonesia terlalu gampang bicara kosong,” terang Arthem dalam bahasa Indonesia dari kedai kopi di Sesetan, Denpasar Selatan, Minggu (7/5/2023).
Arthem menegaskan bahwa ia menjadi anggota Wallet Reacksi Cepat (WRC) Lembaga Anti Narkotika Bali sebagai Wakil Komandan. Ia juga mengaku banyak membantu kepolisian dan Badan Narkotika Nasional (BNN) melalui WRC LAN Bali untuk memberantas narkotika di Bali.
“Kan ada Lembaga Anti Narkotika sudah besar sekali di Indonesia. Dalam WRC ada komandan, wakil komandan, dan tim, saya kan cuma wakil komandan saja,” katanya sambil minta tuduhan kepadanya dihentikan. (BIR/efr/dtc)