DENPASAR – Kepolisian Resor Kota (Polresta) Denpasar menyebutkan kebakaran pabrik tahu di Jalan Bedahulu, Denpasar Utara, Bali, dipicu oleh ledakan tungku uap.
“Penyebab ledakan kebakaran diduga dari kerusakan tungku tabung uap dari pabrik tahu. Kerugian material ditaksir mencapai Rp100 juta,” kata Kepala Seksi Humas Polresta Denpasar AKP Ketut Sukadi di Denpasar, Rabu.
Dia mengatakan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Hanya saja, satu orang korban Mega Anggela dilarikan ke RSUD Wangaya karena mengalami luka ringan akibat terkena reruntuhan.
Sukadi menjelaskan peristiwa kebakaran pabrik tahu tersebut terjadi pada Rabu 12 Februari 2025 sekitar pukul 12.30 Wita. Pemilik tempat usaha itu adalah Hendri Budiono Suwanto.
Menurut keterangan karyawannya Darius Nono Bani, awalnya saat saksi ingin mengecek air yang berada di tabung uap, saksi mendapati tabung uap tiba-tiba meledak dan terpental ke arah bangun samping pabrik
“Akibatnya bangunan kos-kosan yang berada di samping pabrik tahu mengalami kerusakan,” kata Sukadi.
Menurut keterangan saksi, pabrik tahu tersebut tidak menggunakan gas sebagai bahan bakar, melainkan menggunakan kayu bakar sebagai sumber api.
Sistem kerja tabung uap, dimana setiap 15 menit harus diisi air dan selalu dikontrol oleh karyawan, namun saat itu, tabung uap tiba-tiba meledak dan membakar bangunan pabrik tahu tersebut.
Petugas pemadam kebakaran Kota Denpasar yang mendapat laporan warga kemudian datang dan berusaha memadamkan api. Api pun dapat dipadamkan kurang lebih satu jam.
Sementara korban yang terluka merupakan penghuni kos yang berada tepat di samping pabrik tahu tersebut. “Korban tertimpa reruntuhan tembok yang mengakibatkan sakit di bagian punggung dan mengalami luka robek di bagian kaki sebelah kiri,” tutup Sukadi. (ANT/SB)