Kamis, April 17, 2025
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Prabowo Akui Komunikasi Pemerintah Buruk: Itu Tanggung Jawab Saya!

JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto mengakui bahwa komunikasi pemerintah yang dipimpinnya selama ini belum optimal dalam menyampaikan kebijakan kepada publik. Hal itu diungkapkannya saat menghadiri Sarasehan Ekonomi di Menara Mandiri, Jakarta, Selasa (8/4/2025).

“Saya sadar beberapa minggu lalu bahwa komunikasi dari pemerintah yang saya pimpin memang agak kurang. Dan itu adalah tanggung jawab saya,” ujar Prabowo dalam pidatonya.

Menurut Prabowo, dirinya lebih memilih pendekatan kerja berbasis hasil daripada banyak bicara tanpa bukti. Ia menyebut lebih nyaman jika dinilai dari hasil kerja yang nyata.

“Yang bisa seketika itu hanya Nabi Musa yang punya tongkat. Kita manusia tidak bisa seketika. Semua itu adalah perencanaan,” katanya.

Ketua Umum Partai Gerindra ini juga menyampaikan bahwa sejak ditetapkan sebagai presiden terpilih oleh KPU, ia sudah membentuk tim kecil untuk mulai bekerja. Tim ini disebutnya bekerja diam-diam tanpa sorotan media.

“Kadang-kadang kalau diliput media, malah jadi sulit bekerja, karena media ingin bukti seketika,” ungkapnya.

Di sisi lain, Prabowo turut menanggapi kontroversi pernyataan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO), Hasan Nasbi, terkait insiden teror kepala babi ke kantor Tempo yang menyarankan agar kepala babi yang dikirim ke jurnalis Tempo dimasak saja.“Itu ucapan yang menurut saya teledor, itu ya keliru, saya kira Beliau menyesal,” ujar Prabowo.

Pernyataan itu sendiri disampaikan dalam wawancara bersama Najwa Shihab di Hambalang, Kabupaten Bogor, 6 April 2025.

Prabowo menjelaskan bahwa kesalahan dalam komunikasi publik bisa terjadi karena beberapa orang di lingkarannya berasal dari latar belakang yang belum terbiasa tampil di ruang publik.

“Mungkin karena baru dalam posisi pemerintahan yang selalu disorot. Jadi kadang-kadang orang yang dari dunia perencana atau dunia survei, atau akademis, muncul di panggung publik kurang cepat menyesuaikan, menurut saya,” ujarnya.

Sebelumnya, pada pertengahan Maret 2025, kantor Tempo mengalami serangkaian teror, termasuk kiriman kepala babi tanpa telinga, paket berisi enam tikus mati, dan kejahatan digital berupa doxing terhadap jurnalis politik Francisca Christy Rosana (Cica).

Alih-alih mengecam tindakan tersebut, Hasan Nasbi justru mengatakan, “Sudah dimasak saja,” dalam komentarnya kepada media di Kompleks Istana Kepresidenan, Jumat (21/3/2025).

Hasan berdalih bahwa pernyataannya itu didasarkan pada unggahan Cica di media sosial X, yang ia anggap sebagai lelucon.

“Saya lihat medsos Cica. Dia minta dikirim daging babi. Artinya dia tidak terancam. Dia bisa bercanda. Kirimin daging babi dong,” ucap Hasan.

Ia pun mempertanyakan apakah tindakan pengiriman kepala babi tersebut benar-benar merupakan ancaman serius. “Apakah itu beneran seperti itu? Atau cuma jokes? Karena mereka menanggapinya dengan jokes,” kata Hasan.

Untuk memperkuat hubungan dengan media dan memperbaiki komunikasi ke depan, Prabowo menggelar pertemuan dengan enam pemimpin media nasional di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Bogor, pada Minggu (6/4). Pertemuan yang berlangsung selama 3,5 jam itu dihadiri oleh para pemimpin redaksi dari IDN Times, tvOne, Detikcom, Harian Kompas, SCTV-Indosiar, serta pendiri Narasi, Najwa Shihab. (MK/SB)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

BERITA POPULER