DENPASAR – Dosen Fakultas Hukum Universitas Udayana, Bali, I Gusti Ngurah Parikesit Widiatedja, memiliki motto dan kiat sukses yang unik.
Yakni dengan jargonnya “diam – berpikir – bergerak – bicara”. Artinya, dia baru berani berbicara setelah mampu menghasilkan sesuatu yang nyata. Pria kelahiran Denpasar 41 tahun silam (21 Maret 1981) ini hobi bermain musik. Dia bertekad memberikan kontribusi kepada bangsa dan negara.
Dengan motonya tadi, membuat dirinya menggeluti profesi yang mulia dalam hal mencerdaskan anak bangsa dan kehidupan bangsa Indonesia, melalui pendidikan tinggi hukum.
Dengan bisa mengajar dan berbagi ilmu yang menjadi hasil pemikirannya, diakui I Gusti Ngurah Parikesit Widiatedja yang juga hobi berolahraga ini, memberikan kepuasan tersendiri baginya karena bisa berbagi.
“Ketika guru, teman sejawat dan mahasiswa mendapatkan sesuatu yang baru dari hasil pemikiran saya, baik secara lisan maupun tertulis ini saya berikan kepada orang lain,” katanya.
Dalam upaya mewujudkan hal itu, diakui pria lulusan di The School of Law, the university of Melbourne Tahun 2020 ini, banyak tantangan yang harus dilalui saat menjadi pengajar.
“Salah satunya, tingkat antusiasme membaca yang masih rendah, dan keadaan penegakan hukum yang masih belum baik,” ucapnya.
Sehingga, pihaknya memberikan pesanan harapan kepada generasi penerus bangsa agar selalu memegang teguh “Do what you love, love what you do”. Karena, cara ini akan membuat potensi dan talenta seseorang menjadi benar-benar berkembang maksimal.
Perlu diketahui latar belakang pendidikan Gusti Ngurah Parikesit Widiatedja yakni:
- S1 – Fakultas Hukum Universitas Brawijaya, Malang. Tamat 2003.
- S2 – Magister ilmu Hukum Universitas Brawijaya, Malang, tamat 2006
- LLM – The School of Law, the university of Washington, Seattle, tamat 2014.
- PhD – The School of Law, the university of Melbourne, tamat 2020. (TIM)
