DENPASAR – Meningkatkan kualitas pelayanan bagi peserta JKN-KIS dan masyarakat di Pulau Dewata. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali, resmi mengintegrasikan Sistem Informasi Kesehatan Krama Bali Sejahtera (SIK-KBS) dengan sistem informasi BPJS Kesehatan, Senin (7/3).
“Melalui integrasi tersebut, peserta JKN-KIS di Provinsi Bali bisa mencari informasi tentang riwayat kesehatan individu di fasilitas kesehatan yang terhubung langsung dengan aplikasi Mobile JKN,” kata Direktur Teknologi Informasi BPJS Kesehatan, Edwin Aristiawan, di Denpasar.
Menurut Edwin, SIK-KBS merupakan wujud nyata penguatan engagement BPJS Kesehatan dengan Pemprov Bali dalam meningkatkan mutu layanan dan efektivitas Program JKN-KIS melalui pengembangan kanal digital.
Diterangkannya lagi, lanjut Edwin bahwa, informasi yang bisa diakses publik melalui SIK-KBS meliputi lokasi, fasilitas, dan pelayanan yang tersedia di fasilitas kesehatan; pendaftaran pasien, ketersediaan tempat tidur di ruang rawat inap, serta riwayat kesehatan Krama Bali Sejahtera.
Dia menjelaskan, saat ini aplikasi SIK-KBS yang terintegrasi dengan sistem antrean dan riwayat kesehatan individu juga telah terhubung dengan Mobile JKN BPJS Kesehatan; SIKDA, PIS-PK, dan SIRANAP Kementerian Kesehatan, E-Puskemas Telkom, SIM RS, dan SIM Klinik.
“Teknologi informasi menjalankan peran dan fungsi sebagai enabler, driver dan accelerator dalam mewujudkan engagement dengan pemangku kepentingan untuk peningkatan kualitas layanan dan peningkatan Program JKN-KIS, melalui kolaborasi dengan Pemprov Bali, Dinas Kesehatan Pemprov Bali serta BPJS Kesehatan Kedeputian Wilayah Bali Nusra dalam bentuk interoperability/interkoneksi aplikasi SIK-KBS dengan Mobile JKN,” beber Edwin.
Sementara itu, Gubernur Bali, I Wayan Koster mengatakan bahwa SIK-KBS ini dibangun untuk mengembangkan sistem pelayanan kesehatan masyarakat yang berkualitas. Ia pun menyambut baik hadirnya SIS-KBS yang terintegrasi dengan sistem antrean dan riwayat kesehatan individu tersebut.
Gubernur Bali, berharap SIK-KBS yang telah dibangun ini bisa diterapkan pada seluruh fasilitas kesehatan di Provinsi Bali, sehingga informasi kesehatan yang disajikan dalam aplikasi ini dapat dimanfaatkan secara tepat dan cepat sesuai dengan kebutuhan.
“Terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu, terutama BPJS bidang kesehatan yang telah memberikan akses untuk data riwayat kesehatan individu. Harapan saya pembangunan sistem ini bisa terus dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan teknologi,” katanya. (WIR)