BULELENG – Pembangunan Bendungan Tamblang di Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali, memasuki tahap akhir. Yaitu impounding atau pengisian air pada waduk. Rencananya, impounding dilakukan esok lusa, Jumat (20/1/2023).
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Bendungan II SNVT Pembangunan Bendungan BWS Bali-Penida Wayan Andi Frederich Gunawan mengatakan penutupan pintu air untuk pengisian waduk akan dilakukan secara bertahap. Dengan ketinggian air sekitar 1,5 meter per hari.
Diharapkan, bendungan nantinya bisa dalam kondisi spill out atawa melebihi batas atas bendungan. “Hari ini, kami membahas pelaksanaan impounding,” katanya, Rabu (18/01/2023).
“Ke depan, mensosialisasikan melalui perangkat desa untuk menginformasikan kepada warganya perihal batas aman kegiatan selama pelaksanaan impounding selama 20 hari,” lanjut Andi.
Untuk mengantisipasi kekurangan air di hilir, saat penutupan air, Andi mengaku sudah memasang pipa bottom outlet berkapasitas 1,1 m3/detik. Jumlah ini dinilai melampaui kebutuhan pengairan 600 hektare lahan dengan kebutuhan 600 liter/detik.
Selain itu juga sebagai bahan perawatan air yang ada di sungai dan nanti Bendungan Tamblang akan menampung sebanyak 5,1 m3. “Langkah ini menjawab isu air ketika bendungan ditutup di hilir dan juga dirasa cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di hilir,” terang dia.
Saat disinggung mengenai Rencana Tindak Darurat (RTD), Andi mengklaim sudah menyiapkan dokumen khusus untuk pihak terkait yang terdampak.
Tahapan itu nantinya akan diterapkan hanya pada kondisi darurat yang dilengkapi jalur evakuasi. Sementara, untuk keamanan sekitar saat pengerjaan impounding akan dipasang bendera merah di perbatasan yang ditentukan.
“Dengan memasang penanda itu, dapat meyakinkan kembali masyarakat, sehingga tahu batas amannya sampai mana,” pungkasnya. (BIR/iws/dtc)