BULELENG – PT BIBU Panji Sakti yakin pembangunan Bandara Internasional Bali Utara menjadi prioritas di era Presiden Prabowo Subianto meski tak lagi masuk Program Strategi Nasional (PSN). Proyek Bandara Internasional Bali Utara sempat masuk PSN di era Presiden Joko Widodo (Jokowi), tetapi akhirnya dikeluarkan.
Presiden Direktur PT BIBU Panji Sakti, Erwanto Sad Adiatmoko Hariwibowo, mengatakan Bandara Internasional Bali Utara menjadi prioritas lantaran menjadi proyek perdana yang disebutkan Prabowo untuk dibangun.
“Setelah dilantik 20 Oktober, (Prabowo) belum bicara proyek apapun, kecuali Bandara Bali Utara. Artinya apa? Prioritas,” klaim Erwanto saat mengunjungi kantor detikBali bersama Penglingsir Puri Buleleng, Anak Agung Ngurah Ugrasena, Kamis (14/11/2024).
Erwanto meyakini janji Prabowo untuk membangun Bandara Internasional Bandara Bali Utara bukan sekadar untuk memenangkan pasangan calon (paslon) Made Muliawan Arya alias De Gadjah-Putu Agus Suradnyana (Mulia-PAS) di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bali. Ia mengeklaim pembangunan Bandara Internasional Bali Utara memang sudah menjadi kebutuhan.
Alasannya, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, akan mengalami stuck berdasarkan hasil studi Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Hal tersebut sudah dimulai yang ditandai dengan kepadatan lalu lintas pada Desember 2023. Kemacetan panjang terjadi hingga di Tol Bali Mandara.
“Itu kan nightmare buat turis kan itu. Bayangkan kalau tahun 2027 nggak ada bandara baru, selesai Ngurah Rai ini. Jadi kan sebenarnya (Bandara Internasional Bali Utara) kebutuhan, bukan gimmick menurut saya. Jadi buat kami sih ini bukan gimmick, studi apa pun ini kebutuhan,” tegasnya.
Erwanto menuturkan Bandara Internasional Bali Utara dikeluarkan dari PSN bersama sejumlah proyek lain karena tidak kelar hingga akhir masa jabatan Presiden Jokowi di 2024. “Kalau ini tidak selesai sebelum Jokowi berhenti, kan rapot merah,” ungkapnya.
Proyek yang masuk ke PSN, jelas Erwanto, memang bisa mendapatkan berbagai kemudahan dan fasilitas. Namun, ia mengeklaim tidak memerlukan fasilitas di dalam PSN itu.
“Jadi Proyek Strategis Nasional itu adalah proyeknya presiden yang harus sudah selesai semua sebelum ia turun. Makanya delapan itu dikeluarkan semua, bulan cuma kami,” ungkap Erwanto.
Erwanto juga mengeklaim proyek Bandara Internasional Bali Utara bakal dimasukkan lagi ke dalam PSN. Namun, hal itu tidak penting bagi PT BIBU Panji Sakti. “Buat kami sebagai swasta nggak masalah, itu kan fasilitas. Kemudahan pajak lah, banyak kemudahan lah di PSN,” tuturnya. (dtc/sb)