JEMBRANA – Puluhan warga Desa Tegal Badeng Barat, Kecamatan Negara, Jembrana, mendatangi sebuah gudang yang diduga akan dijadikan pabrik limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). Mereka protes lantaran gudang yang dibangun dua bulan lalu itu ternyata bukan pabrik batako seperti dikatakan sebeiumnya.
Dari pantauan detikBali, puluhan masyarakat Desa Tegal Badeng Barat serta Desa Pengambengan yang juga sebagai warga pendamping berkumpul pada Selasa (2/5/2023) sekitar pukul 17.30 Wita. Mereka tegas menolak pembangunan pabrik limbah B3. Masyarakat setempat juga memasang spanduk penolakan.
Seorang tokoh masyarakat setempat, Ketut Adiana mengatakan pada 2022 lalu telah dilakukan sosialisasi tentang rencana pembangunan pabrik limbah B3. Saat itu, warga secara tegas menolak rencana tersebut dan meminta agar proyek pembangunan dihentikan.
“Pada 2022 lalu surat berita acara disaksikan aparat setempat memang warga menolak jika ada pembangunan pabrik limbah B3,” ungkap Adiana kepada detikBali, Selasa (2/5/2023).
Adiana juga menyatakan proyek pembangunan gudang tetap dilakukan oleh PT Pria meski warga tegas menolak. Perusahaan menyebut gudang tersebut akan digunakan sebagai pabrik batako. Namun, kenyataan yang ditemukan warga berbeda.
“Warga pun merasa ditipu oleh PT Pria, setelah mengetahui bahwa gudang yang dibangun sebenarnya akan digunakan sebagai pabrik limbah B3. Masyarakat yang kebingungan berharap ada kejelasan dari pihak terkait mengenai status pembangunan gudang tersebut,” ujar Adiana.
Sementara, Ketua Kelian Subak Pemangket Awen Barat Ketut Tinggal Ada menyebut banyak pengalaman di daerah lain yang menunjukkan dampak buruk pabrik limbah terhadap kesehatan dan pertanian.
“Di luar daerah pengalaman sangat banyak mengenai adanya pabrik B3, di sekitar pabrik itu dampaknya sangat berpengaruh di kesehatan, baik itu di pertanian juga,” ujar Tinggal.
Warga berharap pihak berwenang dapat menghentikan pembangunan pabrik limbah tersebut, kecuali jika proyek tersebut benar-benar digunakan sebagai pabrik batako atau pabrik pakan.
“Kalau pabrik pakan ternak, atau sarden, selain pabrik limbah B3 masyarakat tidak akan protes, kalau memang pabrik limbah ya kami tegas menolak,” tukas Tinggal. (hsa/BIR/dtc)