DENPASAR – Prosesi ritual Tawur Agung Kesanga serangkaian Hari Suci Nyepi Caka 1947 di Kota Denpasar berlangsung bertepatan dengan Tilem Sasih Kesanga, di Kawasan Catus Pata Catur Muka Denpasar, Jumat (28/3/2025). Diringi suara Gambelan, Kekidungan, Rejang Renteng, Rejang Dewa, Baris Gede dan Topeng Wali, upacara Tawur Agung ini berlangsung khidmat yang dipuput 6 sulinggih Sarwa Sadhaka.
Tak sedikit umat Hindu Kota Denpasar dan perwakilan Desa Adat se-Kota Denpasar yang mengikuti rangkaian prosesi Tawur hingga selesai.
Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara saat diwawancarai menjelaskan, Pemerintah Kota Denpasar melaksanakan Tawur Agung Tilem Kesanga serangkaian Hari Suci Nyepi.
“Setelah Tawur Kesanga, prosesi dilanjutkan dengan malam Pangerupukan yang identik dengan pengarakan ogoh-ogoh sebagai prosesi nyomya Bhutakala,” katanya.
Jaya Negara menekankan, pelaksanaan malam Pangerupukan dan Nyepi diserahkan kepada Desa Adat yang disesuaikan dengan Dresta, Adat Istiadat dan Awig yang berlaku. Namun demikian, pada tahun ini terdapat Perda Kota Denpasar Nomor 9 Tahun 2024 tentang Pelestarian Ogoh-Ogoh. Dimana, pengarakan ogoh-ogoh dapat dimulai Pukul 16.00 Wita hingga Pukul 00.00 Wita dengan tidak menggunakan Soundsystem. Hal ini dilaksanakan agar adat dan budaya Bali tetap ajeg lestari yang dibentengi dengan Desa Adat.
“Mari kita laksanakan malam Pangerupukan dan Catur Brata Penyepian ini dengan khidmat, dengan penuh rasa tanggung jawab agar pelaksanaannya lancar, tertib, aman dan kondusif,” jelasnya.
Sementara, Kabag Kesra Setda Kota Denpasar, IB Alit Antara mengatakan, Upacara Tawur Agung Tilem Kesanga Kota Denpasar serangkaian Nyepi Caka 1947 ini sudah dimulai sejak tanggal 14 Maret 2025 dengan mepiuning, dilanjutkan dengan Nyukat Genah di Timur Laut Patung Catur Muka pada hari Jumat 21 Maret 2025. Sedangkan runtutan acara lainnya seperti Ngingsah dan Mapepada telah dilaksanakan di Pura Agung Jagatnatha Denpasar.
Dikatakannya, adapun Sarwa Sadhaka yang muput pelaksanaan Tawur Agung Kesanga di Kota Denpasar yakni Ida Pedanda Putra Telaga, Ida Pedande Gede Made Dharma Kerti, Ida Rsi Bhujangga Waisnawa Sara Shri Satya Jyoti, Ida Jro Dukuh Udhalaka Dharma, Shri Mpu Dharma Sunu dan Ida Pandita Mpu Dhaksa Siwa Putra Santhi Yoga.
“Tentunya kami berharap kerjasama semua pihak sehingga Rangkaian Hari Suci Nyepi Caka 1946 berjalan lancar, aman dan kondusif,” ujarnya
Sementara itu, dalam SE PHDI tentang pedoman perayaan Hari Suci Nyepi Caka 1947 terdapat beberapa rangkaian utama. Dimana, Nyepi Sipeng dilaksanakan pada 29 Maret 2025 selama sehari penuh atau 24 jam sejak pukul 06.00 Wita sampai dengan pukul 06.00 Wita keesokan harinya, dengan melaksanakan Catur Brata Penyepian. Yakni Amati Gni, Amati Karya, Amati Lelungan dan Amati Lelanguan. (WIR)