KLUNGKUNG – Jenazah mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta asal Bali, Putu Satria Ananta Rustika alias Rio, yang tewas dianiaya senior, diabenkan, hari ini. Ratusan warga dan keluarga hadir dalam prosesi ngaben itu.
Prosesi ngaben digelar pada Jumat (10/5/2024) pagi hingga siang. Rangkaian upacara digelar di rumah duka di Banjar Bandung, Desa Gunaksa, Dawan, Klungkung, Bali.
Prosesi mulai dari memandikan jenazah, pamitan keluarga, dilanjutkan dengan dibawa ke kuburan desa adat setempat. Upacara keagamaan ini dipimpin oleh Sulinggih, Ida Pedanda Gede Kemenuh dari Gria Jelantik Tojan Klungkung.
Pantauan detikBali di lokasi, pelayat dengan berpakaian adat Bali serba hitam terus berdatangan kerumah duka, mulai dari kerabat, masyarakat adat setempat, teman-teman korban, hingga pihak kampus STIP Jakarta.
Prosesi upacara pertama dilaksanakan dengan pelepasan secara kedinasan oleh taruna STIP, kemudian dilanjutkan jenazah ditempatkan di bade sebagai penghantar sampai ke kuburan oleh warga adat.
Setiba di kuburan, prosesi pembakaran jenazah atau kremasi dimulai. Bendesa Adat Gunaksa I Nengah Ariyanta mengatakan almarhum diabenkan setelah mendapat petunjuk dari sulinggih.
“Kami di Gunaksa dan Klungkung umumnya benar-benar kehilangan putra terbaik sosok calon pemimpin masa depan, namun kami juga ikhlas melepas kepergiannya,” kata Ariyanta disela-sela prosesi upacara.
Ariyanta menyebut peristiwa ini juga menjadi tamparan pendidikan di Indonesia yang masih kental kekerasan utamanya model pendidikan taruna. “Mudah-mudahan hukum ditegakkan seadil-adilnya dan siapapun yang terlibat agar dapat ganjaran setimpal,” pungkasnya.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi saat melayat ke rumah membeberkan sederet langkah sebagai respons atas peristiwa tragis yang dialami Satria.
Hal pertama yang dilakukan Kemenhub adalah memastikan proses hukum atas kematian Satria berjalan transparan, sehingga siapapun yang terlibat bisa dihukum sesuai perbuatannya. Selain itu, Budi juga memastikan penerimaan mahasiswa baru tahun ini disetop.
Demi proses hukum yang transparan, Budi menegaskan Kemenhub juga terus mendampingi proses pengungkapan kasus tersebut.
“Kami sudah berkoordinasi dengan Kepolisian Resor Jakarta Utara dan pendampingan dari Kemenhub agar proses hukum berjalan transparan,” kata Budi Karya saat ditemui di rumah duka.
Budi mengungkapkan Kemenhub juga akan membantu pendidikan adik Satria, yakni Dita yang saat ini duduk di bangku SMA. Ia bakal memberi kemudahan untuk Dita jika ingin melanjutkan pendidikan di sekolah kedinasan yang berada di bawah Kemenhub.
“Rabu surat sudah tiba ke keluarganya dengan diketahui Pj Bupati Klungkung, lengkap kop kementerian untuk memastikan keabsahannya dan bisa digunakan pihak keluarga nanti,” imbuhnya.
Kemenhub bakal merombak kurikulum lembaga vokasi yang berada di bawah naungan Kemenhub. Perombakan kurikulum itu diharapkan dapat memutus rantai senioritas terhadap junior di kampus pelayaran tersebut. Selain STIP, puluhan sekolah vokasi di bawah Kemenhub juga turut dievaluasi. (dt/sb)