Senin, November 25, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Resmikan ‘SIAP QRIS’, Wagub Bali Dorong Transformasi Pembayaran Digital

DENPASAR – Wakil Gubernur (Wagub) Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, mendorong gerakan transformasi transaksi belanja, menggunakan pola pembayaran digital, di tengah pandemi Covid-19.

Hal itu disampaikan Wagub, dalam acara Peresmian Program SIAP (Sehat, Inovatif, Aman, Pakai) QRIS dan Digitalisasi Pembayaran di Pasar Tradisional Galang Ayu, Jalan Pulau Galang, Pemogan, Denpasar, Sabtu (9/4).

“Kita juga harus mengikuti terkait dengan perkembangan dunia perdagangan yang berbasis digital. Protokol kesehatan terutama dalam hal ini saat bertransaksi tentu menjadi fokus,” ujar Wagub yang juga seorang seniman ini.

Lebih jauh, Cok Ace mengingatkan efektivitas dan kelancaran perekonomian suatu negara atau daerah sangat dipengaruhi sistem pembayaran yang dimiliki. Arah pengembangan perdagangan dengan sistem pembayaran berbasis digital di tengah pandemi pun menjadi tak terelakkan.

“Perkembangan teknologi digital terhadap inovasi potensi daerah adalah kunci dan tantangan terbesar kita bersama terutama generasi muda penerus bangsa sebagai strategi dalam membangkitkan perekonomian Bali dan Indonesia di masa pandemi,” ungkap Wagub Cok Ace.

Ia berharap, melalui peresmian program SIAP QRIS, bisa menjadi awal yang baik untuk mengedukasi masyarakat dan lebih dekat dengan transaksi pembayaran digital. Selain itu, mengubah kebiasaan hidup masyarakat, di tatanan kehidupan Bali era baru, yang harus meningkatkan kemampuan diri melalui penguasaan teknologi, agar lebih kreatif dan inovatif.

Menurut Cok Ace, ke depan perekonomian Bali akan menghadapi tantangan yang tidak ringan. Lompatan teknologi informasi, komunikasi dan digital akibat pandemi yang telah terjadi dan mengubah pola kebiasaan hidup masyarakat.

“Saya mengucapkan terimakasih dan apresiasi kepada Bank Indonesia Kantor Perwakilan Provinsi Bali berkerjasama dengan Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali yang dapat merealisasikan Program SIAP QRIS dan Digitalisasi Pembayaran di Pasar Tradisional Galang Ayu,” tuturnya.

“Semoga hal yang inovatif ini dapat membiasakan pola pembayaran/transaksi Perdagangan masyarakat Bali menjadi berbasis digital,” tambah Wagub Cok Ace.

Sementara itu, Kepala Perwakilan BI Provinsi Bali Trisno Nugroho, menyampaikan komitmen BI untuk terus mendorong akseptansi digital khususnya melalui QRIS, di seluruh sektor. Termasuk pasar tradisional yang menjadi salah satu prioritas digitalisasi.

“Karena seiring dengan relaksasi PPKM, kegiatan aktivitas transaksi jual beli masyarakat khususnya di pasar sebagai jantung kegiatan ekonomi akan meningkat. Hal tersebut akan meningkatkan produktivitas sektor riil, yang pada akhirnya akan berdampak pada perbaikan ekonomi,” kata Trisno.

Bagi para pedagang dan kalangan UMKM, lanjut Trisno, dimana QRIS memiliki banyak manfaat yang bisa dirasakan yaitu cara bayar yang higienis. Transaksi tercatat dan langsung masuk rekening sehingga mudah dimonitor.

Tidak perlu uang kembalian, bebas risiko pencurian dan uang palsu, mengikuti tren pembayaran terkini dan murah serta bebas biaya bagi usaha mikro (0% hingga Juni 2022) dan membangun profil kredit untuk kemudahan mendapatkan pinjaman.

“Sampai dengan saat ini Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali telah melaksanakan program SIAP QRIS di tiga pasar yaitu Pasar Banyuasri di Kabupaten Buleleng, Pasar Nyanggelan di Kota Denpasar, dengan keseluruhan target di tahun 2022 ini sebanyak tujuh pasar dan satu pusat perbelanjaan modern,” pungkas Trisno Nugroho. (WIR)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

BERITA POPULER