KLUNGKUNG – Pelaksanaan Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1945 bagi umat Hindu tahun ini bersamaan dengan awal Ramadan bagi umat Islam. Agar tidak terjadi benturan, sejumlah musyawarah dilakukan dalam menjaga kondusifitas perayaan keagamaan tersebut.
Samsul Hakim selaku Kasi Bimas Islam pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Klungkung mengatakan, dalam menjaga kondusifitas pelaksanaan perayaan umat beragama telah dilakukan rapat koordinasi.
Rapat yang dilaksanakan, Senin, 6 Maret 2023 lalu dihadiri FKUB Kabupaten Klungkung, Majelis Desa Adat, Kesbangpol dan juga aparat Keamanan di Kabupaten Klungkung.
“Tentunya kita ingin perayaan keduanya berjalan dengan aman, tertib, khidmat dan yang pasti lancar” ucapnya, Selasa, (14/3/23) di Kantor Kementerian Agama Klungkung.
Hari Raya Nyepi pada 22 Maret 2023 merupakan hari raya suci yang datangnya tiap 1 tahun sekali. Demikian juga dengan bulan suci Ramadan.
Dalam rapat koordinasi disepakati bahwa pelaksanaan Hari Raya Nyepi dengan salat teraweh di awal Ramadan tetap berjalan dengan memperhatikan beberapa batasan.
Batasan tersebut meliputui, tidak memakai pengeras suara bagi umat yang jarak masjid atau musala jauh diharapkan melakukanya di rumah. Karena penggunaan kendaraan bermotor dilarang, juga meminamilisir penggunan lampu.
“Sekiranya hal itu beberapa poin yang kita rumuskan karena tujuannya sama dengan mengedepankan toleransi dan rasa kebersamaan,” ungkap Samsul Hakim.
Pihaknya juga telah meminta saat pelaksanaan perayaan tersebut pihak pecalang adat dan pihak keamanan internal masjid melakukan penjagaan bersama. “Hal ini sebagai bentuk penyeimbangan, di dalam pelaksanaan Hari Raya Nyepi dan Salat Terawih,” tuturnya.
Samsul Hakim menambahkan, pihaknya selalu melakukan sosialisasi dengan para umat. Terutama para pemuka umat Islam di Kabupaten Klungkung untuk tetap menjaga toleransi dan silaturahmi antara umat beragama.
Hari Raya Nyepi dalam pelaksanaannya memang sepi tidak ada aktivitas seperti biasanya dan waktunya berjalan sehari, untuk itu perlu dijaga kekusukannya.
Pelaksanaan hari Raya Nyepi cuma satu hari, setelah satu hari itu pelaksanaan Salat teraweh berjalan seperti biasa. “Jadi, saat perayaan kali ini menjadikan kita lebih bijak dalam memupuk toleransi,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua FKUB I Gusti Made Warsika saat dikonfirmasi mengatakan, dengan telah dilakukan rapat koordinasi diharapkan pelaksanaan perayaan keagamaan bisa seiring sejalan.
“Perayaan Hari Raya Nyepi tahun ini menjadi momen penting dalam menjaga keharmonisan. Baik itu dengan alam dan antara umat beragama lainnya di Kabupaten Klungkung,” ungkapnya. (009)