BADUNG – Menyambut Hari Pariwisata Dunia, sejumlah Komponen masyarakat (penggiat Pariwisata, asosiasi pariwisata, komunitas dan para pedagang) bersama Dinas Pariwisata Bali, bergotong-royong melakukan bersih pantai Kuta, Rabu (20/9/2203), yang menjadi daya tarik wisata internasional.
“Hari ini, kami mengajak semua pihak, agar selalu menjaga kebersihan lingkungan, sehingga Bali tetap menjadi pilihan favorit wisatawan dunia. Dan, setiap hari juga dilakukan pembersihan. Bahkan, setiap ada sampah yang timbul, tenaga kebersihan sudah siap,” kata Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Tjok Bagus.
Jelang menyambut pariwisata dunia yang jatuh pada 27 September, kata dia, selama hampir dua setengah jam, dari pukul 6.30 – 8.00 Wita, mereka tampak berjalan menyusuri pantai. Berburu sampah yang ada di Pantai Kuta ini.
“Syukurnya, pantai ini terlihat bersih. Kendati demikian, setidaknya kurang dari 10 kaping sampah berhasil dikumpulkan,” katanya.
Dia menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas partisipasi para stakeholder dalam aksi bersih-bersih serangkaian peringatan Hari Pariwisata Dunia.
“Bali sebagai daerah tujuan wisata dunia, sudah sepatutnya menyajikan kebersihan, kenyamanan, dan keamanan bagi wisatawan,” pungkasnya.
Dalam kesempatan itu, Tjok Bagus juga menyampaikan terima kasih kepada pedagang dan seluruh komponen masyarakat yang ada di Pantai Kuta ini. Karena telah menjaga kebersihan lingkungan pantai.
“Tadi saya lihat langsung, para pedagang yang ada di Pantai Kuta secara sadar melakukan bersih-bersih setiap pagi sebelum mereka melakukan aktivitasnya,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Tjok Bagus menyampaikan kepada para wisatawan agar tidak perlu khawatir untuk datang ke Pantai Kuta karena adanya isu sampah.
Dikatakan, pengelola dan masyarakat yang ada di pantai ini memiliki tanggung jawab yang tinggi untuk menjaga kebersihan pantai.
“Kalaupun suatu hari ada sampah, itu sifatnya sementara, akibat arus laut dan musim penghujan di mana kedatangan sampah sangat sulit dicegah, akan tetapi setiap ada sampah akan ditangani dengan cepat, sehingga Pantai Kuta akan kembali bersih,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Satgas Pantai Kuta Wayan Sirna menuturkan, sampah kiriman di pantai ini terjadi saat musim angin barat.
“Biasanya terjadi saat bulan Desember. Sampah kiriman memenuhi pantai. Dan, kami menerjunkan 40 tenaga kebersihan bersinergi dengan pedagang yang ada untuk membersihkan pantai,” pungkasnya.(WIR)