BADUNG – Ni Made Suweni adalah satu dari sekian penjahit di Pasar Mengwi, Kabupaten Badung, yang jadi korban kebakaran. Toko kain miliknya ludes tidak tersisa akibat kebakaran hebat melanda pasar ini pada Selasa (29/11/2022) malam.
Kejadian itu mengakibatkan ia menanggung rugi hingga Rp 60 juta. “Ya barang-barang kain punya pelanggan itu habis (terbakar). Saya disuruh ganti rugi, ya mau gimana lagi. Bayar pelan-pelan,” ujar wanita berusia 55 tahun ditemui detikBali di Pasar Mengwi saat sedang membersihkan puing sisa kebakaran, Selasa (6/12/2022).
Kebakaran hebat di Pasar Mengwi beberapa waktu lalu adalah pengalaman pertama bagi sejumlah pedagang, termasuk Suweni. Saat ditelepon salah satu staf pasar, wanita yang mengaku sudah berjualan di Pasar Mengwi selama 15 tahun ini langsung syok.
Wanita asal Tabanan itu teringat dengan barang dagangan di toko yang bernilai hingga puluhan juta. Sepekan berlalu, para pedagang mulai membersihkan kaveling masing-masing. Ini adalah hari pertama mereka kembali ke lokasi pasar.
Beberapa pedagang juga terlihat mulai memilah puing-puing bekas kain dengan yang lainnya ke dalam karung beras. Tampak puing yang diduga kain-kain kelas mewah sudah jadi arang tapi tetap dipilah. “Saya tinggal menunggu kapan jadi relokasi,” ungkap Suweni.
Kebakaran Pasar Mengwi menghanguskan 56 kios milik belasan pedagang. Kerugian yang ditimbulkan ditaksir sebesar Rp 3,8 miliar. Pemkab Badung telah memberikan stimulan agar bisa lanjutkan berjualan kepada para pedagang dengan nilai bervariatif, tergantung nilai kerugian. Yakni Rp 8 hingga Rp 100 juta. (nor/has/dtc)
