Jumat, November 22, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Sirene Peringatan Tsunami Segera Dipasang di Jembrana

JEMBRANA – Pemerintah pusat akan membangun gedung tempat evakuasi sementara (TES) di daerah zona merah tsunami di Kabupaten Jembrana. Terdekat, pemerintah juga segera memasang sebanyak 2-3 unit peringatan dini tsunami, serta 6 unit sirene peringatan tsunami di sejumlah titik di pesisir Jembrana.

“Setelah proses pengecekan di tiga lokasi zona merah tsunami, direncanakan akan dibangun gedung TES. Serta tahun 2023, pemerintah pusat melalui BNPB dan instansi terkait menyetujui pemasangan alat pendeteksi dan sirene tsunami,” ungkap Kepala Pelaksana BPBD Jembrana I Putu Agus Artana Putra, Minggu (18/12/2022).

Artana menjelaskan, alat peringatan dini tsunami sangat diperlukan di wilayah Jembrana. Terlebih, sebanyak tiga desa yang tidak memiliki jalur evakuasi dikategorikan zona merah tsunami.

“Jadi peringatan dini sangat diperlukan, sehingga pemasangan sistem peringatan dini tsunami dan sirene diperlukan untuk mengurangi risiko adanya korban,” ujarnya.

Alat peringatan dini tsunami akan dipasang di wilayah perairan Desa Pekutatan dan perairan selatan Kecamatan Jembrana. Sementara sirene peringatan tsunami akan dipasang sebanyak 6 unit di wilayah rawan tsunami, yakni di Desa Delodberawah, Desa Yeh Kuning, Desa Air Kuning, Desa Perancak, Desa Pengambengan, dan Desa Cupel.

“Jumlah sementara ini masih 2 sampai 3 unit sistem peringatan, dan nantinya berapa dipasang itu sesuai arahan dari BMKG. Selain itu juga akan dipasang rambu-rambu peringatan, seperti jalur evakuasi,” jelas Artana.

Artana mengimbau warga yang wilayahnya akan dipasang sirene atau rambu-rambu peringatan agar turut menjaga bersama barang tersebut. “Jangan sampai hilang, terlebih saat ini banyak daerah yang rambu-rambu evakuasinya hilang, sehingga perlu keterlibatan warga sekitar untuk bersama menjaga,” tegasnya.

Ia menambahkan, pemasangan sistem peringatan dini tsunami dan sirine peringatan tsunami ini sudah sepaket dengan gedung TES yang akan dibangun oleh Pemerintah Pusat dengan anggaran melalui Bank Dunia. “Kita masih menunggu proses lebih lanjut pada awal tahun 2023 mendatang, semoga berjalan sesuai rencana,” jelas Artana.

Sebelumnya, keputusan lokasi pembangunan gedung TES dipastikan sudah final dan akan dibangun mulai pada Januari 2023. “Untuk TES tinggal menunggu keputusan final dari Bang Dunia, sementara lokasinya sudah kami siapkan,” papar Artana.

Untuk diketahui, tiga desa di Jembrana dikategorikan sebagai zona merah tsunami karena tidak memiliki jalur evakuasi yang ideal dan wilayahnya sejajar dengan pantai. Ketiga desa tersebut antara lain Desa Perancak, Desa Air Kuning, dan Desa Yeh Kuning, Kecamatan Jembrana.

Adapun gedung bertingkat yang akan dibangun memiliki tinggi 15 meter dengan fungsi utama sebagai tempat evakuasi sementara. Nantinya, gedung tersebut juga akan dimanfaatkan sebagai pasar ikan, mengingat warga setempat dominan berprofesi sebagai nelayan. (iws/has/dtc)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

BERITA POPULER