BADUNG – Seorang sopir taksi online bernama Herlindo Emmnuel Nino (31) babak belur setelah dianiaya oleh Brandon Joseph, seorang warga negara (WN) Inggris. Peristiwa itu terjadi area parkir kawasan Savaya, Jalan Belimbing Sari, Banjar Tambiyak, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Kamis (15/5/2025).
“Terjadi penganiayaan terhadap pengemudi taksi online yang dilakukan oleh warga asing asal Inggris di kawasan parkir Savaya,” kata Kepala Seksi (Kasi) Humas Polresta Denpasar, AKP I Ketut Sukadi, dalam keterangannya kepada detikBali, Kamis.
Sukadi mengungkapkan penganiayaan yang dilakukan Joseph terjadi pukul 08.30 Wita. Saat itu, warga Inggris bertubuh tinggi dan kekar itu baru saja turun dari mobil dan terlihat kebingungan. Joseph lantas ditawari jasa tumpangan oleh Herlindo.
Namun, tanpa basa-basi, Joseph melayangkan pukulan ke wajah Herlindo. Sopir taksi online itu marah dan menanyakan mengapa dirinya dipukul. Bukannya mendapat jawaban, Herlindo kembali dihajar tepat di wajahnya oleh Joseph. Akibatnya, Herlindo menderita sejumlah luka.
“Pelaku (Joseph) kembali memukul korban pada bagian bibir hingga gigi depan korban patah,” kata Sukadi.
Aksi Joseph itu disaksikan beberapa rekan Herlindo sesama sopir taksi online. Joseph lalu dihampiri beberapa sopir taksi online yang marah saat melihat Herlindo dihajar.
Joseph ketakutan. Dia lalu kembali ke mobil yang sebelumnya ia tumpangi dan mengunci diri di sana. Para sopir taksi online rekan Herlindo semakin marah dan memaksa Joseph keluar mobil.
“Hingga akhirnya petugas (polisi) datang le lokasi kejadian. Joseph sudah sempat kami amankan. Namun, berhasil kabur,” ungkapnya.
Sempat mencoba kabur, Joseph berhasil dilumpuhkan oleh massa para sopir taksi online. Joseph sempat dibawa ke pos keamanan sebelum akhirnya dilaporkan Herlindo ke Polsek Kuta Selatan dan digiring ke Mapolresta Denpasar.
Sukadi enggan menyebut apa pemicu pemukulan yang dilakukan Joseph terhadap Herlindo. Dia mengatakan kasus itu kini sedang diselidiki.
“Korban dan pelaku dibawa ke Mapolresta Denpasar untuk menjalani proses penyelidikan lebih lanjut,” katanya. (DTB/SB)
