Rabu, Januari 8, 2025
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Tebing Ikonik Tanah Barak Longsor, Jalan ke Pantai Pandawa Tertutup

BADUNG -Hujan deras yang mengguyur wilayah Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali, sejak Senin (6/1/2025) dini hari mengakibatkan tebing di kawasan wisata Tanah Barak-Pantai Pandawa, Desa Kutuh, Kuta Selatan, Badung runtuh. Akibatnya, reruntuhan material telah menutupi akses jalan yang ikonik dengan tebing tinggi menjulang di sisi kiri dan kanan tersebut sejak pagi.

Ketua Badan Perencana dan Pengembangan Kawasan Daya Tarik Wisata Pantai Pandawa, I Wayan Duartha, mengakui petugas sedang menurunkan alat berat untuk memindahkan material yang menutupi jalanan. Evakuasi itu diperkirakan memakan waktu hingga esok hari.

“Sudah hari ini kami luncurkan alat berat. Setelah itu kami keliling memastikan kondisi tebing tidak ada masalah,” tutur Duartha, Senin sore.

Menurutnya, selain dampak curah hujan yang tinggi, longsor juga diakibatkan kondisi tebing yang terdiri dari beberapa lapisan. Runtuhnya tebing terjadi begitu cepat. Duartha mengatakan beruntung tidak ada korban jiwa.

“Kami perkirakan longsor itu malam ya, atau dini hari. Barulah pagi hari saat buka itu pecalang kami yang melihat jalan sudah tertutup,” sambung Duartha.

Dia menjelaskan material tebing yang longsor itu adalah bagian terluar dari sekian lapisan tebing di kawasan itu. Menurutnya, tebing di kawasan Pandawa itu terdiri dari beberapa lapisan, sehingga yang runtuh saat ini adalah sebagian kecil lapisan tanah karang yang masih tersisa saat dilakukan pemotongan tebing terdahulu.

“Memang batu yang jatuh itu bisa dibilang batu yang tersisa di antara dua lapisan. Dulu kami buat, saat potong tebing itu, ternyata ada dua lapisan batu seperti dua lempeng di tanah. Sisanya yang sekarang runtuh ini masih nempel dengan lapisan terkuat sebelumnya,” jelas Duartha.

Dia memastikan kondisi lapisan tebing yang tersisa saat ini adalah lapisan yang paling tebal. Dia mengeklaim kondisinya kuat. Sebagai langkah antisipasi, manajemen Pantai Pandawa yang mengelola seluruh kawasan itu, akan terus mengecek kondisi tebing secara berkala.

Kemudian, pengelola berencana mengundang ahli bebatuan dari Universitas Udayana untuk melakukan kajian kondisi tebing. Namun, rencana itu masih dikoordinasikan dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Badung.

“Kemungkinan dari Udayana ya. Tapi kami masih koordinasi dengan BPBD Badung. Secara kasat mata, riil fisiknya (tebing) terlihat kuat sekali. Tapi kami kan tetap perlu kajian juga untuk menyakinkan, memastikan,” tegas Duartha.

Dia mengatakan proses pembersihan sudah dilakukan sejak Senin pukul 09.00 Wita. Sementara itu, akses ke Pantai Pandawa melalui Tanah Barak belum bisa dilalui mengingat butuh waktu satu hari untuk menyingkirkan sisa bebatuan tidak menutupi akses.

“Keamanan itu yang mesti kami pastikan. Sebab akses itu kan sudah objek (wisata) bukan (sekadar) lintasan jalan lagi,” tandas Duartha. (dtc/sb)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

BERITA POPULER