Jumat, April 19, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Terdapat 282 Kasus Chikungunya dan 465 Kasus DBD di Denpasar 

DENPASAR – Dinas Kesehatan Kota Denpasar Provinsi Bali, mencatat sejak Januari 2022 hingga awal Mei 2022 terdapat 465 kasus kasus demam berdarah dengue (DBD) dan 282 kasus Chikungunya di Denpasar.

“Untuk kasus chikungunya dari Januari 2022 sebanyak 282 kasus,” kata Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar, Tri Indarti, di Denpasar, Sabtu (7/5/2022).

Dia mengatakan, untuk rincian kasus DBD pada Januari 2022 terdapat 137 kasus, Februari 2022 sebanyak 73 kasus, Maret 2022 sebanyak 108 kasus, sedangkan Apri hingga awal Mei terjadi sebanyak 147 kasus.

Oleh sebab itu, Pemkot Denpasar melakukan antisipasi penyebaran DBD dan Chikungunya, dengan menggencarkan fogging di wilayah desa atau kelurahan di Denpasar.

Tri Indarti mengajak masyarakat untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk di Denpasar.

“Agar kasusnya tidak semakin meningkat, pemberantasan sarang nyamuk atau PSN memang harus membudaya di dalam kehidupan rumah tangga, jangan ada air tergenang,” katanya.

Selain itu, pihaknya juga melakukan upaya fogging focus dengan menyasar kelurahan.

“Namun, ini harus didukung masyarakat, karena kalau hanya mengandalkan pemerintah, tidak akan efektif. Makanya PSN dengan 3M plus itu penting,” katanya.

Pelaksanaan fogging ini dengan arahan Walikota Denpasar yang berupaya untuk berpartisipasi dalam pencegahan DBD maupun Chikungunya.

Ia menjelaskan, fogging tidak bisa mengatasi permasalahan demam berdarah dengan tuntas, tapi masyarakat sudah merasa aman jika telah dilakukan fogging.

Pencegahan DBD ini akan lebih efektif jika fogging diimbangi dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk, dengan menggunakan istilah 3M plus yaitu dengan menutup tempat penampungan air, menguras bak mandi dan tempat penampungan air sekurang-kurangnya seminggu sekali serta menimbun sampah-sampah dan lubang-lubang pohon yang berpotensi sebagai tempat perkembangan jentik-jentik nyamuk.

Selain itu juga dapat dilakukan dengan melakukan tindakan plus seperti memelihara ikan pemakan jentik-jentik nyamuk, menggunakan kelambu saat tidur, menyemprot dengan insektisida, memasang obat nyamuk, memeriksa jentik nyamuk secara berkala serta tindakan lain yang sesuai dengan kondisi setempat.

“Dengan usaha yang kami lakukan ini, kami harap perkembangan nyamuk demam berdarah bisa diminimalisir dan masyarakat bisa hidup sehat serta terhindar dari penyakit yang ditularkan oleh nyamuk ini,” ujarnya.(WIR)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

BERITA POPULER