DENPASAR – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menkomarves) Luhut Pandjaitan meminta agar mempercepat offtaker refused derived fuel (RDF) di TPST Kertalangu supaya tidak ada penumpukan. Hal itu disampaikan melalui Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kemenko Marves Nani Hendiarti.
“Dalam konteks ini Bapak Menko minta dipercepat agar barang yang sudah siap bisa diangkut,” kata Nani seusai meninjau TPST Kertalangu, Denpasar, Bali, Jumat (23/6/2023).
Produk RDF yang dihasilkan TPST Kertalangu akan di-offtaker ke pabrik semen Solusi Bangun Indonesia (SBI). Dalam pantauan detikBali, setelah berkeliling meninjau pengolahan sampah TPST Kertalangu, Luhut langsung menelepon SBI agar briket yang sudah siap segera diangkut.
“Bapak juga bilang SBI kan yang akan kerja sama, sudah dikomunikasikan tinggal MOU sudah ada, tinggal penandatanganan kontrak,” ungkap Nani.
Lanjut Nani, Luhut juga mengarahkan sebagian RDF digunakan di PLTU Celukan Bawang, Buleleng. Hal itu dilakukan agar yang semula dikirim ke Solo bisa dimanfaatkan juga di Bali untuk mengkurasi cost transportasi pengiriman.
“Yang mau diarahkan Bapak tadi digunakan di PLTU Celukan Bawang, jadi nanti dia co-firing, itu menggunakan batu bara (lalu) berapa persen diganti dengan RDF ini, ini akan dibahas dulu. Agar cost transportasinya harus dibawa ke Jawa tidak terlalu mahal, jadi bisa dipakai di Bali,” jelasnya.
Maka dari itu, Nani juga menyampaikan pesan dari Luhut agar segera dituntaskan masalah-masalah yang berkaitan dengan offtaker. “Ya pesan Bapak harus segera dituntaskan masalah-masalah yang tadi menjadi isu harus diselesaikan terkait offtaker, supaya barang nggak numpuk dan juga targetnya segera dicapai,” pungkas Nani.
Dalam kegiatan ini, Luhut didampingi oleh Wakil Gubernur Bali Cok Ace untuk meninjau TPST Kertalangu. Setelah kunjungan selesai, keduanya langsung bergegas meninggalkan lokasi. (nor/iws/dtc)
