BALI – Jelang Hari Raya Nyepi dan Ramadan, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di Provinsi Bali, melakukan sinergi dari hulu ke hilir dalam rangka Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di Pulau Dewata tahun 2023, dengan menjaga kestabilan harga barang.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho di Denpasar, Jumat (17/3/2023) menyampaikan bahwa, kegiatan operasi pasar selain upaya pengendalian inflasi, juga merupakan langkah untuk pemenuhan kebutuhan pangan terutama menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Nyepi dan Ramadan.
“Operasi pasar ini diharapkan mampu meningkatkan kapasitas ekonomi dari UMKM yang terlibat,” kata Trisno.
Trisno menambahkan, untuk menjaga stabilitas harga TPID di Provinsi Bali bekerjasama dengan Bulog, distributor bahan pangan dan perumda akan melakukan operasi pasar secara serentak dan berkelanjutan menjelang HBKN Nyepi dan Ramadan hingga Idulfitri di seluruh wilayah Bali.
Sebelnya di sisi hilir, pada 15 Maret 2023 telah dilaksanakan operasi pasar di Musholla Baitul Mu’miniin Badan Koordinasi Dakwah Islam (BKDI) Bali, Denpasar Selatan. Kegiatan operasi pasar tersebut merupakan sinergi antara Pemerintah Kota Denpasar, Bank Indonesia Bali, Yayasan Baitul Mu’miniin BKDI Bali, Bulog, Perumda Pasar Sewakadharma, distributor bahan pangan serta UMKM.
Sedangkan di sisi hulu, pada 16 Maret 2023 telah dilakukan penanaman bibit dan panen cabai yang dipusatkan di Kelompok Tani Ternak (KTT) Mekar Nadi Sari, Br. Bangah,Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan.
Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari program Gerakan Tanam “Merdeka 77.000” di Provinsi Bali pada tahun 2022 yang lalu. Dalam kegiatan panen cabai bersama ini juga dilakukan penanaman bibit cabai bersama dengan tujuan agar produksi cabai di Tabanan tetap berkelanjutan.
Trisno Nugroho menyampaikan bahwa, berdasarkan hasil monitoring harga yang dilakukan oleh Bank Indonesia, sampai dengan posisi minggu ke II bulan Maret 2023, masih terdapat potensi kenaikan harga yang bersumber dari harga komponen volatile foods (VF), khususnya cabai.
“Panen cabai kali ini tentunya akan menambah pasokan cabai di Bali sehingga diharapkan harga cabai di pasar akan menurun”, kata Trisno.
Sementara, harga beras mulai melandai pada bulan Maret karena sebagian daerah di Bali sudah mulai memasuki musim panen. Trisno menambahkan bahwa Bank Indonesia terus bersinergi dengan Pemerintah Pusat dan Daerah serta instansi terkait untuk mengendalikan inflasi pangan melalui GNPIP.
“Kegiatan ini harus dilakukan dengan semangat KIS (konsistensi, inovasi, dan sinergi) agar kestabilan harga dapat terus dijaga dan mencapai target inflasi 3%±1% pada akhir 2023,” ujar Trisno.
Selain itu, Bank Indonesia juga mendorong akseptansi ekonomi dan keuangan digital khususnya melalui QRIS. Oleh sebab itu, seluruh merchant yang terlibat dalam operasi pasar diwajibkan memasang QRIS sebagai salah satu opsi pembayaran.
Ditambahkan Sekretaris Kabupaten Tabanan, I Gede Susila menyampaikan apresiasi kepada Bank Indonesia yang terus aktif dalam pengendalian inflasi di Provinsi Bali.
Mengingat, Kabupaten Tabanan sebagai lumbung pangan Provinsi Bali, akan terus mendukung dan berpartisipasi dalam kegiatan pengendalian inflasi pangan dan menjadikan produk asli Tabanan menjadi produk unggulan yang dapat menunjang lumbung pangan.
“Sata berharap berbagai instansi terkait turut mendukung pengembangan pertanian di Tabanan serta bersinergi bersama petani dan masyarakat dalam mengendalikan inflasi pangan,” pungkasnya.
Pada kesempatan tersebut, Perumda Tabanan dan Buleleng juga turut hadir dan siap menyerap hasil panen cabai petani. Kerja sama tersebut sebagai bentuk implementasi local value chain dan pemberdayaan produk petani lokal, dimana Perumda dapat berperan menjadi offtaker hasil tanam petani yang diharapkan mampu memperpendek rantai pasokan sehingga harga tetap stabil dan kesejahteraan petani tetap terjaga.
Berdasarkan hasil koordinasi antara TPID Provinsi Bali, Bulog, Distributor dan Perumda, dapat dipastikan bahwa bahan kebutuhan pokok di Bali sangat mencukupi menjelang Hari Raya Nyepi dan Ramadan.
Untuk itu, Bank Indonesia mengimbau masyarakat untuk berbelanja bijak dan hemat sesuai kebutuhan menjelang beberapa HBKN Nyepi dan puasa Ramadan. Perilaku belanja bijak dan hemat ini tentu dapat membantu dalam mengurangi tekanan inflasi harga pangan di Provinsi Bali. (WIR)