Sabtu, Februari 22, 2025
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Tukang Cuci Motor Meraup Cuan Jelang Tumpek Landep di Bali

BADUNG – Tukang cuci motor dan mobil di Bali meraup cuan menjelang perayaan Tumpek Landep yang jatuh pada Sabtu (22/2/2025). Sejumlah tempat mencuci kendaraan di Jalan Raya Dalung-Abianbase, Jalan Raya Kerobokan, hingga Jalan Raya Mengwi, Badung, Bali, mulai diserbu warga pada H-1 Tumpek Landep.

“Jam 5 sore banyak yang datang untuk cuci motor karena rata-rata orang pulang kerja,” ujar Kadek Astika, salah satu pengelola jasa cuci motor di Mengwi, Jumat (21/2/2025).

Hal yang sama juga dirasakan jasa cuci motor di Dalung, Kuta Utara. Adi, salah seorang tukang cuci kendaraan, mengeklaim sudah mendapat sekitar 150 pelanggan yang menggunakan jasanya sejak pukul 13.00 Wita hingga sore tadi.

“Kalau hari-hari biasa itu ada sekitar 60 motor lah. Sudah biasa menjelang Tumpek Landep pasti ramai. Bisa sampai 200 motor sampai malam,” tutur Adi.

Tarif yang dipasang jasa cuci motor rata-rata mulai Rp 15 ribu tergantung jenis motor. Misalkan, motor jenis matik 155 cc ke atas dikenai tarif Rp 20 ribu.

Ayu Citra, warga Dalung, memilih menggunakan jasa pencucian motor karena memiliki waktu terbatas untuk persiapan Tumpek Landep. Selain karena waktu, perempuan yang bekerja di salah satu rumah sakit swasta di Denpasar itu mengaku agar lebih praktis.

Untuk diketahui, umat Hindu di Bali merayakan Tumpek Landep setiap Saniscara (Sabtu) Kliwon Wuku Landep atau 210 hari sekali. Saat Tumpek Landep, umat Hindu mengupacarai benda-benda pusaka yang memiliki sifat tajam seperti keris dan tombak.

Seiring perkembangan zaman, benda lancip atau tajam itu dimaknai secara lebih luas. Tak hanya keris dan tombak, benda-benda lainnya yang terbuat dari logam dan besi juga turut diupacarai. Termasuk motor, mobil, mesin, perkakas rumah tangga, dan sebagainya.

Upacara saat Tumpek Landep itu bukan dalam rangka untuk menyembah benda-benda tersebut. Melainkan, sebagai ungkapan terima kasih karena benda-benda tersebut telah mempermudah hidup.

Bagi umat Hindu di Bali, upacara saat Tumpek Landep menjadi momen untuk memuja Ida Sang Hyang Widhi dalam manifestasinya sebagai Sang Hyang Pasupati. Tujuannya agar diberi ketajaman pikiran sehingga dapat menjadi orang yang berguna bagi masyarakat.

Secara filosofis, Tumpek Landep dirayakan sebagai proses penajaman citta, budhi, dan manah (pikiran) yang berlandasan nilai-nilai agama. Dengan kejernihan dan ketajaman pikiran itu, umat Hindu diharapkan mampu memilah dan memilih mana yang baik dan buruk. (DTC/SB)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

BERITA POPULER