KARANGASEM – Sejumlah wisatawan rela mengantre hingga 3,5 jam demi bisa mendapatkan foto ikonik di Candi Bentar Pura Penataran Agung Lempuyang, Desa Adat Purwayu, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali. Lokasi foto itu menjadi ikonik karena berlatar Gunung Agung.
Salah satu pemandu di Pura Lempuyang, I Gede Putu Karyana (32) mengungkapkan, turis datang ke Pura Lempuyang untuk berburu foto di Candi Bentar. Mereka harus mengantre selama berjam-jam untuk mendapatkan giliran foto di sana.
“Saat wisatawan sedang ramai bisa antre sampai 3,5 jam baru dapat giliran difoto, kalau sedang landai paling lama 1 jam pasti sudah dapat giliran,” kata Karyana ditemui di Pura Agung Lempuyang, Selasa (10/1/2023).
Karyana mengatakan, saat ini kunjungan ke Pura Agung Lempuyang sudah mulai ramai, rata-rata mencapai 800-1.000 orang per hari. Dari jumlah tersebut, 70 persen di antaranya pasti ingin berfoto di Candi Bentar, yang menjadi ikon utama Pura Agung Lempuyang.
“Kunjungan lebih didominasi wisatawan mancanegara saat ini, terutama asal India, Rusia, Korea, dan yang lainnya. Kalau domestik biasanya ramai saat tahun baru,” jelas Karyana.
Menurut Karyana, untuk menertibkan turis yang ingin berfoto, mereka harus mengambil nomor antrean. Selama menunggu giliran, turis-turis tersebut bisa bersantai dulu di beberapa tempat yang disediakan.
Untuk memaksimalkan pelayanan foto terhadap para turis yang jumlahnya sangat banyak setiap harinya, Desa Adat Purwayu melibatkan 40 orang fotografer yang dibagi dalam dua shift pagi dan siang.
“Untuk yang shift pagi sudah siap-siap sejak pukul 05.00 Wita, karena pukul 06.00 Wita biasanya sudah ada wisatawan yang datang. Sedangkan shift siang saat sedang ramai kunjungan bisa sampai pukul 20.00 Wita masih melayani wisatawan yang berfoto,” kata Karyana.
Sementara itu, salah seorang wisatawan asal Jakarta, Ella Farujia mengatakan baru pertama kali datang ke Pura Agung Lempuyang. Ia mengaku tujuan utamanya untuk berfoto di Candi Bentar yang menjadi ikon selama ini.
“Saya antre sudah dari tiga jam lalu dan baru dapat giliran, tapi semua itu terbayar dengan pemandangan yang sangat indah dengan latar belakang Gunung Agung. Hasil fotonya juga bagus-bagus tadi saya lihat,” kata Farujia. (irb/gsp/dtc)