Ubud Food Festival (UFF) 2022 kembali digelar pada 24-26 Juni 2022, setelah tertunda selama 2 tahun akibat pandemi Covid-19. Festival kuliner terkemuka di Asia Tenggara ini menjadi wadah bertemunya kreator kuliner lintas budaya dari berbagai daerah di Indonesia hingga dunia.
UFF 2022 merupakan program tahunan Yayasan Mudra Swari Saraswati, dengan visi memperkaya kehidupan masyarakat Indonesia melalui pembangunan komunitas dan budaya, khususnya bidang kuliner. Pada penyelenggaraan 2019, UFF berhasil menarik 15.000 pengunjung dari berbagai daerah di Indonesia dan negara lain.
Tahun ini, UFF mengusung tema ‘Heroes’. Tujuannya untuk memberikan penghormatan kepada insan-insan yang setia menjaga dan mengembangkan dunia gastronomi Indonesia, termasuk para koki luar negeri yang setia melestarikan kuliner Indonesia.
Selain menampilkan beragam kuliner Indonesia, gelaran yang sudah dimulai sejak 2015 ini juga diramaikan dengan beragam produk lokal Ubud, sebagai pusat budaya yang autentik di Bali.
“Kami punya misi mempertemukan pahlawan tanpa tanda jasa di bidang kuliner Indonesia, seperti para ibu dan ayah yang kerap menyuguhkan resep khas yang turun temurun untuk keluarganya di rumah,” kata Pendiri dan Direktur UFF, Janet DeNeefe.
“UFF juga merupakan selebrasi atas kontribusi para pencipta cita rasa yang memanjakan lidah. Pemberian penghargaan pada para pahlawan muda Covid-19, pengusaha makanan dan agropreneur yang berjasa membawa inovasi dan kontribusi bagi dunia kuliner,” lanjut Janet.
UFF katanya, hendak menampilkan sesuatu yang berbeda dari penghargaan pada umumnya. “Kali ini penghargaan terfokus pada para petani, pengusaha, tokoh yang berperan di dunia kuliner pada masa pelik Covid-19,” ujar Festival Manager, Dwi Ermayanthi, dikutip dari Liputan6.com, Jumat (11/3/22).
Dia mengatakan, kuliner Nusantara telah menjadi bagian penting dari setiap festival. Itulah yang mendasari UFF menghadirkan masakan Indonesia yang beragam kepada para pecintanya. “Tahun keenam ini, kami ingin merayakan siapa saja yang ada di balik cita rasa unik dan cerita dari lanskap kuliner Indonesia,” kata Janet.
UFF akan menampilkan citarasa daerah dan pakar kuliner Bali dengan menghadirkan tamu istimewa dari pulau tetangga yang akan bergabung dalam barisan untuk menyajikan makan siang dengan menu tradisional. Koki lokal dan pengunjung akan berkolaborasi di restoran terkenal di Ubud.
UFF akan menggelar demo masak, tur makanan, makan siang dan makan malam mewah, forum diskusi, lokakarya, masterclass, live music, film, jajanan kaki lima. Tahun ini, festival juga melebarkan sayap melalui kolaborasi yang menarik dengan Kota Bandung, Jawa Barat, dengan membawa UFF ke Bandung pasca festival.
UFF juga akan menampilkan karya seni Heroes dari seniman mural yang terkenal dengan pendekatannya yang ceria nan ganjil terhadap isu sosial dan masalah intim, yaitu Mariskha Soekarna. Karyanya telah menjadi bagian dari pameran seni di Gudang Sarinah Jakarta, Galeri Nasional Indonesia, dan Yeosu international Art Festival, Korea Selatan.
Menghadiri Ubud Food Festival, pengunjung festival dapat menambah wawasan mengenai gastronomi, mulai dari melihat demo masak sampai jelajah pusat kuliner lokal. Salah satu kegiatan yang pertama kali digelar adalah Food Tour: Behind Men Juwel’s Kitchen Doors. Pengunjung berkesempatan melihat koki dari Desa Sayan, Ubud menyiapkan masakan ayam tradisional. Setelah itu menikmati sajian tersebut sembari memandangan sawah Bali nan indah. (en)