DENPASAR – Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Veronica Tan, bersama Duta Besar Australia Untuk Indonesia, Rod Brazier, mendukung Sekolah Perempuan di Desa Dauh Puri Kaja,
“Kami mendukung, Sekolah Perempuan yang terdiri dari tiga sekolah, yakni Sekolah Perempuan Kartini Desa Dauh Puri Kangin, Sekolah Perempuan Srikandi Desa Dauh Puri Kaja, Sekolah Perempuan Widya Santi Desa Dangin Puri Kangin saat ini difasilitasi Bali Sruti dan Institut KAPAL Perempuan, melalui Program Kemitraan Australia-Indonesia Menuju Masyarakat Inklusif (INKLUSI)” kata Wakil Menteri Veronica Tan dan Duta Besar Australia Rod Brazier, Selasa (27/5/20265).
Veronica Tan juga mendorong perempuan untuk terus meningkatkan kapasitas dan kemampuan, serta semakin membangun mental yang sehat dan kepercayaan diri. Dirinya juga mengajak para perempuan agar terlibat aktif dalam pengambilan keputusan pada proses pembangunan.
Dalam kunjungannya, Wamen PPPA disambut penampilan kebudayaan Bali, yakni gamelan yang digunakan oleh Sekolah Perempuan untuk memperkuat pemberdayaan, mengasah kreativitas, dan juga leadership para perempuan.
Pada kunjungan tersebut juga digelar sesi diskusi dengan para anggota Sekolah Perempuan, seputar Pos Pengaduan, khususnya dalam beberapa isu sentral, seperti pencegahan kekerasan dalam rumah tangga, akses ekonomi dan edukasi, perlindungan sosial bagi perempuan, hingga isu mengenai program perlindungan anak di masa digitalisasi.
“Tentu ini akan kita jadikan sebagai salah satu referensi bagi daerah lainnya di Indonesia agar dapat mengadaptasi hal ini, untuk semakin meluaskan lagi upaya pemberdayaan perempuan,” ungkap Veronica Tan.
Duta Besar Australia Rod Brazier pada kesempatan yang sama mengatakan, kunjungan kerja ini merupakan hal penting untuk memperkuat komitmen kerja sama antara Pemerintah Indonesia dengan Australia dalam hal program kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan di Indonesia, khususnya di wilayah Kota Denpasar.
“Kunjungan ini mencerminkan kemitraan yang kuat antara Australia dan Indonesia soal meningkatkan dan memajukan kesetaraan gender dan pembangunan yang bersifat inklusif. Kami sangat mengapresiasi semua program inovatif yang telah dilahirkan komunitas pemberdayaan perempuan, tak terkecuali untuk memberdayakan kaum perempuan dan kelompok marginal lainnya, demi memastikan agar tidak ada seorangpun yang tertinggal,” kata Dubes Rod Brazier.
Sementara itu, Ketua Bali Sruti, Luh Riniti Rahayu, menyampaikan bahwa Sekolah Perempuan telah membangun kepercayaan diri perempuan, mendorong mereka untuk lebih aktif dalam musyawarah desa, dan berani menyuarakan isu-isu penting di komunitas.
“Melalui Program INKLUSI, Bali Sruti bersama KAPAL Perempuan terus berkomitmen untuk memperkuat kepemimpinan perempuan akar rumput agar mereka dapat berperan aktif dalam perencanaan pembangunan, memperjuangkan hak-hak mereka, dan memastikan tak ada seorang pun yang tertinggal dalam pembangunan yang inklusif,” jelas Luh Rniti.
Sekretaris Daerah Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana menyampaikan, saat ini Pemerintah Kota Denpasar memiliki perhatian besar terhadap pemberdayaan dan juga perlindungan perempuan. Keberadaan Sekolah Perempuan di beberapa desa di Kota Denpasar adalah sebuah bukti nyata untuk membangun pemikiran kritis dan memberikan layanan dan memperjuangkan kepentingan perempuan serta kelompok marjinal.
“Pemerintah Kota Denpasar terus memberikan dukungan terhadap model pemberdayaan perempuan untuk pemberdayaan dan perlindungan terhadap perempuan. Kami berharap Sekolah Perempuan ini dapat berjalan secara berkelanjutan, dan seluruh Desa/Kelurahan dapat mengadaptasi di wilayah masing-masing,“ ungkap Sekda Alit Wiradana. (WIR)