DENPASAR – Warga antusias menukarkan uang pecahan baru di layanan kas keliling milik Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali. Antrean warga cukup panjang di beberapa mobil kas dan perbankan yang berlokasi di halaman Masjid Ikatan Keluarga Minang Saiyo (IKMS) Bali, Jalan Gunung Lebah, Denpasar, Bali.
Salah seorang warga, Freditya Ari Fahruzinda, datang ke lokasi penukaran uang itu sejak pukul 10.00 Wita. Dia harus mengantre sekitar setengah jam untuk menukarkan uang pecahan baru yang akan dia bagikan untuk anak-anak saat Lebaran.
“Tadi saya nukar Rp 2,8 juta. Pecahan yang paling banyak dicari Rp 10 ribu dan Rp 5 ribu,” kata Freditya seusai menukarkan uang pecahan baru di Masjid IKMS Bali, Senin (10/3/2025).
Freditya rutin melakukan penukaran uang tersebut menjelang Idul Fitri. Ia sempat terkendala saat mengakses web untuk melakukan pendaftaran penukaran uang itu. “Server sempat down,” imbuh pria asal Purwodadi, Jawa Tengah, itu.
Warga lainnya, Wahyuni Arsih (52), juga antusias menukarkan uang di layanan kas keliling BI Bali itu. Dia juga mengantre sekitar setengah jam untuk dapat menukarkan uangnya.
Tahun ini, Wahyuni menukarkan uang Rp 2,5 juta dengan pecahan Rp 5 ribu sebanyak Rp 1 juta, Rp 10 ribu sebanyak Rp 1 juta, dan Rp 20 ribu Rp 500 ribu. “(Tujuan penukaran) Untuk sedekah, bagi-bagi,” ungkapnya.
Sebelumnya, BI Provinsi Bali memperkirakan kebutuhan warga terhadap uang kartal jelang hari besar keagamaan nasional, yakni Hari Raya Nyepi dan Hari Raya Idul Fitri, sebesar Rp 3,1 triliun. Angka ini sedikit turun dibandingkan tahun 2024 yang mencapai Rp 3,27 triliun.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Erwin Soeriadimadja menjelaskan kebutuhan uang kartal warga dipenuhi bekerjasama dengan perbankan, dan layanan kas keliling. Layanan tersebut dapat dilakukan melalui aplikasi PINTAR mulai 3 Maret 2025 pukul 12.00 WIB.
“Masyarakat dapat mengakses aplikasi tersebut untuk melakukan pemesanan sesuai jadwal, dan tempat yang diinginkan,” ucap Erwin dalam keterangan tertulisnya. (DTC/SB)
