Jumat, November 22, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Warga Mendoyo Diduga Meninggal Digigit Anjing Rabies

JEMBRANA – Warga Banjar Anyar, Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, Bali, Ni Ketut Catur Setya Dewi (36) yang meninggal dunia setelah digigit anjing menjadi kasus pertama di tahun 2023.

“Kasus pertama meninggal di tahun 2023 ini, mudah-mudahan ini kasus yang terakhir,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Jembrana I Gede Ambara Putra, Senin (13/2/2023).

Ia mengatakan Ketut Catur mengalami gigitan HPR risiko tinggi karena digigit di bagian pelipis, tapi tidak datang ke faskes. Sebulan berlalu, Ketut Catur sakit dan dirawat di rumah sakit swasta pada Sabtu (11/2/2023), kemudian meninggal dunia pada Senin (13/2/2023).

“Jika datang ke faskes kemungkinan akan diberikan VAR. Gejala sebelum meninggal tidak ada, cuman sakit kepala dan saat akan meninggal muntah-muntah dan mengeluarkan air liur,” ungkap Ambara.

Hal ini dibenarkan Kepala Dinas Kesehatan Jembrana Made Dwipayana. Ia mengatakan sempat mengalami gejala suspek rabies sebelum meninggal dunia, yaitu muntah-muntah dan mengeluarkan air liur.

Ia mengungkapkan Ketut Catur awalnya tidak mengalami gejala rabies. Namun, beberapa hari kemudian mengalami beberapa gejala, seperti muntah-muntah dan keluar air liur dari mulut.

“Hari ketiga muncul gejala radang otak. Diagnosanya enchepalitis dengan diagnosa pembanding (dd) suspek rabies,” jelas Dwipayana, Senin (13/2/2023).

Meski begitu, Dinas Kesehatan Jembrana belum bisa memastikan penyebab kematian Ketut Catur karena rabies. Sebab, tidak ada laporan awal kasus gigitan anjing. “Namun, gejala-gejala yang terjadi seperti diagnosa mendekati suspek rabies,” paparnya.

Dinas Kesehatan Jembrana pun sudah melakukan investigasi kasus tersebut. Setelah melakukan penjajakan ke rumah korban, seluruh masyarakat dan anggota keluarga yang sempat kontak dengan anjing yang menggigit Ketut Catur diberikan VAR.

“Investigasi sudah dilakukan, dan memang sempat digigit HPR sebulan lalu. Kami lakukan tindakan VAR terhadap warga yang sempat kontak dengan HPR,” ungkap Ambara.

Karena kasus kematian dengan riwayat gigitan anjing, Dinas Kesehatan Jembrana mengimbau masyarakat agar tetap waspada ketika terjadi kasus serupa. Ambara meminta masyarakat melaporkan setiap kejadian mengenai gigitan HPR. “Sosialisasi kami rutin. Namun, masyarakat kerap menganggap enteng,” imbuhnya. (irb/BIR/dtc)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

BERITA POPULER