BADUNG – Beberapa titik di ruas Jalan Raya Denpasar-Petang, Kabupaten Badung, Bali, terdapat banyak lubang. Selain berlubang, kondisi jalanan juga bergelombang.
Kondisi ini salah satunya ditemukan di sebelah barat jembatan Tukad Yeh Penet, perbatasan Desa Abiansemal dan Mambal, Kecamatan Abiansemal. Di lokasi jalanan yang menurun, masih terdapat gelombang.
Ini terlihat dari stasiun pengisian bahan bakar Abiansemal sampai ujung jembatan. Gelombang terdapat di tengah-tengah jalan dengan rata-rata diameter 1-2 meter.
Seorang pengendara ditemui di dekat stasiun pengisian bahan bakar, Gede Sanjaya (32) mengaku miris melihat kondisi jalan yang bergelombang. Sebab menurut dia pengaruhnya sangat keras terhadap laju kendaraan.
“Kalau tiap sore jalan tanjakan ini akan macet. Selain karena ada mobil yang terobos pertigaan, jalan kan rusak agak lambat bergeraknya,” ungkap Sanjaya, Minggu, (16/4/2023).
Ada juga lubang-lubang kecil yang tiap hujan, air akan meluap dari drainase dan menutupi badan jalan. Kondisi itu cukup berbahaya bagi pengendara motor.
Kondisi serupa juga ditemui di beberapa titik ruas jalan masuk Desa Blahkiuh, Kecamatan Abiansemal. Saat detikBali berkendara di sepanjang jalur ini, seperti merasakan sensasi getar. Jika kondisi sepeda motor yang dikendarai belum bagus, getaran akan sangat terasa.
Jika dilihat sekilas, kualitas aspal jalan sudah mulai berkurang atau hendak mengelupas. DetikBali kemudian menghitung berapa jarak tempuh jalan itu dimulai dari Desa Mambal menuju Desa Sangeh melalui google map sekitar delapan kilometer.
Pantauan di lokasi, beberapa lubang jalan juga terlihat sampai di Objek Wisata Sangeh. Lubang-lubang tersebut berdiameter rata-rata 60 centimeter hingga hampir satu meter. Titiknya berada di tengah jalan, sebagian juga ada di pinggir jalan.
Informasinya, jalan penghubung Denpasar-Petang adalah jalur provinsi. Sejumlah pengendara yang ditemui pun berharap ada perbaikan secara bertahap terhadap kualitas jalan tersebut.
“Karena kan jadi jalur wisata juga dari Denpasar ke Badung utara sampai Kintamani,” ujar salah satu pengendara, Komang Surya (34).
Kabid Bina Marga PUPR Badung Ngurah Suardika mengatakan perbaikan jalan tersebut merupakan kewenangannya. “Untuk jalan itu memang jalur provinsi yang kewenangannya bukan di kami. Kami rasa ada pengawas juga, bisa dikonfirmasikan ke PU provinsi,” kata Ngurah Suardika. (nor/iws/dtc)