Jumat, Februari 21, 2025
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Wayan Koster Ajak Masyarakat Pulau Dewata Bersama Bangun Bali

DENPASAR – Gubernur Bali terpilih 2025-2030 Wayan Koster meminta masyarakat Pulau Dewata, tidak saling sikut, dan wajib bekerja sama membangun Bali untuk masa depan Bali yang lebih baik.

“Menurut sejarahnya dan historisnya serta ada hasil riset bahwa orang Bali termasuk kategori ras unggul. Saya sudah baca dokumen itu pada tahun 2015,” kata Gubernur Koster, di Denpasar.

Menurutnya, orang Bali banyak yang pintar-pintar dan tersebar di sejumlah wilayah di dunia. Untuk itu, Koster mendukung program keluarga berencana empat anak di Bali untuk melestarikan Nyoman dan Ketut.

“Jadi, orang Bali itu banyak yang pintar-pintar. Harus menyebar kemana-mana. di Bali dan luar Bali. Supaya orang-orang yang pintar ini menyebar dan berkontribusi ke seluruh Indonesia bahkan di dunia,” jelas Koster.

Koster meminta semua krama Bali jangan saling memusuhi. Tak boleh saling sikut. Semuanya harus bersatu dan berjalan bareng membangun Bali.

Dilansir dari berbagai sumber, menyebut bahwa orang Bali disebut ras unggul diperkuat beberapa faktor alamiah ini. Seperti genetika dan kesehatan. Studi-studi kesehatan menjelaskan, gaya hidup tradisional, diet berbasis makanan alami dan aktivitas fisik tinggi di bidang pertanian dan seni tari sangat mendukung kesehatan krama Bali.

Budaya Bali yang kaya akan seni tari, gamelan, dan ritual spiritual yang kuat dianggap mendukung kemampuan berpikir kreatif, konsentrasi tinggi, serta kecerdasan emosional orang Bali.

Subak (sistem irigasi kolektif) dan Banjar (sistem komunitas adat) di seluruh Pulau Dewata memperkuat sosial yang melahirkan sikap gotong royong. Krama Bali selalu mengutamakan kerjasama.

Menari, bekerja di sawah, dan bela diri tradisional serta pola makan alami kaya seperti sayur dan protein nabati memperkuat kesehatan dan tubuh krama Bali.

Krama Bali juga menjunjung tinggi Tri Hita Karana (keseimbangan manusia dengan Tuhan, manusia dengan sesama, dan manusia dengan alam). Stabilitas mental dan emosional krama Bali selalu terjaga karena menjalankan filosofi ini.(WIR)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

BERITA POPULER