DENPASAR – Peringatan Hari Tari Sedunia di Kota Denpasar, Bali, berlangsung meriah di Kawasan Pelataran Gedung Dharma Negara Alaya, Denpasar, Sabtu (29/4/2023).
Sebanyak 2.145 penari lokal, nasional dan internasional tumpah ruah berpartisipasi dalam peringatan yang dikemas dengan kegiatan bertajuk Naluriku Menari (NAME).
Maestro Tari Denpasar, I Nyoman Suarsa yang akrab disapa Yang Pung memberikan apresiasi atas pelaksanaan Naluriku Menari (NAME) ini. Tentunya ini menjadi wahana pelestarian seni serta menggugah seniman muda untuk terus berkarya.
“Saya sangat mengapresiasi, ini dapat menjadi motivasi bagi seniman muda, sehingga tertarik belajar seni tari Bali,” ujarnya.
Ditambahkan Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa menjelaskan, pada prinsipnya Pemkot Denpasar terus memberikan dukungan penuh terhadap penyelenggaran Naluriku Menari di tahun kedua ini. Pelaksanaan NAME ini merupakan implementasi nyata dari Kota Kreatif Berbasis Budaya Menuju Denpasar Maju.
“Hari ini ada penari lokal, nasional bahkan internasional yang terlibat, sehingga peserta terus bertambah, dan tahun ini pelaksanaannya lebih luas cakupannya yang dikemas di ruang publik Kota Denpasar,” ujarnya.
Lebih lanjut dijelaskan, kebudayaan menjadi spirit kreatifitas baik penciptaan maupun pelestarian. Disamping itu bahwa konsep kota kreatif pada Kota Denpasar sebagai kota yang hidup. Hal ini memberikan kesadaran yang dinamis terhadap sumber daya alam untuk menggugah inovasi, sumber daya manusia untuk menggugah dinamika kultur dan sumber daya spiritual untuk menggugah kreasi.
Sehingga, pihaknya memberikan apresiasi tinggi kepada seluruh seniman yang terlibat dalam peringatan Hari Tari Sedunia yang berkolaborasi dengan komunitas seni Naluri Manca ini.
“Acara ini menjadi salah satu agenda membangkitkan perekonomian dan kunjungan pariwisata serta memberikan ruang kreatifitas kepada para seniman, Naluriku Menari ini juga menjadi pemacu generasi muda untuk tetap produktif berkesenian baik sebagai pelaku maupun berkarya dalam menuangkan ide dan gagasan yang baru sesuai dengan era dan jaman yang semakin berkembang,” ujar Arya Wibawa.
Ditambahkan Kadis Pariwisata Kota Denpasar, MA Dezire Mulyani mengatakan, Naluriku Menari merupakan sebuah kegiatan yang ditujukan kepada pelaku seni tari dari berbagai genre.
Di mana, fokusnya menitikberatkan pada ruang kreatifitas dan eksplorasi dengan memberikan kesempatan tampil sebagai pengisi acara. Sehingga pelaksanaan bertujuan untuk memberdayakan seniman untuk berkreatifitas secara berkesinambungan.
Tak hanya itu, kegiatan ini juga diharapkan mampu membangkitkan ekosistem seni daerah serta menciptakan ruang publikasi budaya dan kearifan lokal sebagai identitas melalui perayaan Hari Tari Sedunia ini.
Ditambahkan Perwakilan Komunitas Naluri Manca, IB Eka Harista menambahkan, pada pelaksanaan di tahun kedua ini, NAME mengambil tema Menari Mengalir Seperti Air, Cipta Akan Peradaban. Dimana, secara umum tema ini menggambarkan tentang ekpresi jiwa yang hadir dari berbagai kalangan seni tari yang diwujudkan dalam ruang alamiah dengan merespon situasi sekitar.
“Melalui tema ini dihadirkan sebuah kebebasan berekspresi dalam menari serta lintas pengetahuian yang selalu membaluti prores kegiatan menjadi sebuah pondasi yang komunikatif,” ujar pria yang akrab disapa Gus Eka ini.
Lebih lanjut dikatakan, Naluriku Menari Tahun 2023 ini diharapkan mampu merangkul pelaku seni dan maestro seni dari berbagai kabupaten/kota di Bali atau lokal, nasional dan internasional. Tak hanya itu, berbagai komunitas, sanggar, pelajar dan perwakilan negara sahabat juga turut terlibat. Bahkan, dalam pelaksanaannya juga diramaikan dengan stand UMKM Denpasar.
Dia menjelaskan, kegiatan ini dikemas dengan memanfaatkan ruang publik di kawasan Taman Kota Lumintang. Mulai dari Dharma Negara Alaya, Traditional Stage Taman Kota, Site Specific Taman Kota, Kawasan UMKM Taman Kota, Youth Park, Amphiteater, Pelengkungan Bunga dan Panggung Air Mancur sebagai main stage.
Di masing-masing panggung akan menyajikan karya yang berbeda-beda. Seperti halnya Tari Sekar Jempiring masal, workshop edukasi tari, tari kolosal nusantara, musikalisasi puisi dan modern dance dari peserta internasional.
“Tentunya kami berharap kegiatan ini mampu menjadi wahana kolaborasi dan kreatifitas seniman Bali, seniman lokal, nasional dan internasional, sehingga kedepan Denpasar menjadi sebuah wadah bagi seluruh seniman, dan Hari Tari Sedunia ini menjadi uang publikasi budaya dan kearifan lokal sebagai identitas,” jelasnya.(WIR)