GIANYAR – Bertepatan dengan Rerahinan Purnama Kaulu dilaksanakan Upacara Mecaru dan Melaspas Alit Bangunan Pasar Rakyat Tematik Wisata Ubud, Minggu (5/2) pagi. Hadir pada kesempatan tersebut Bupati Gianyar I Made Mahayastra SSTPar MAP, Wakil Bupati Gianyar Anak Agung Gde Mayun SH, dan Sekkab Gianyar I Dewa Gede Alit Mudiarta.
Bupati Gianyar I Made Mahayastra dalam kesempatan tersebut menyampaikan, revitalisasi Pasar Rakyat Ubud menjadi salah satu prioritas utama dari pemerintah di bawah kepemimpinannya, karena Ubud merupakan rohnya Gianyar dan rohnya Bali.
Karena itu, penataan mulai dari pasar dan prasarana lainnya harus berkesinambungan untuk mengembalikan Ubud ke jalur yang semestinya. “Daya tarik wisatawan terhadap Ubud memang berada di kawasan desa wisata yang bernuansa asri, bukan keberadaan hotel-hotel yang semakin bertaburan,” ujarnya.
Lebih lanjut Bupati Mahayastra menerangkan, sejalan dengan pembangunan yang telah dilaksanakan, kita semua berharap bahwa Pasar Rakyat Tematik Wisata Ubud yang telah terbangun ini dapat mendukung aktivitas pariwisata di Kawasan Ubud.
“Mendukung Ubud dalam proses pembangunan sebagai salah satu kawasan wisata terbaik di dunia, yang nantinya mampu meningkatkan kesejahteraan serta menjadi penggerak perekonomian masyarakat di Gianyar,” terangnya.
Terkait pembukaan atau peresmian Pasar Ubud, Bupati Mahayastra berencana akan dilakukan pada tanggal15 April ini. Pada awal April 2023 pasar rakyat Tematik Wisata Ubud akan dibuka dan pedagang sudah diperbolehkan berjualan.
“Saya berharap para pedagang bisa menjaga kebersihan pasar, sehingga pasar tidak terlihat kotor dan semrawut serta terkesan kumuh,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gianyar Ni Luh Gede Eka Suary menyampaikan, revitalisasi pasar merupakan salah satu fokus pembangunan Pemkab Gianyar sejak 2014. Baik dikelola oleh desa adat maupun dikelola langsung oleh pemerintah daerah.
“Terdapat 18 pasar dikelola desa adat dan 5 pasar rakyat yang sudah rampung direvitalisasi” ujarnya. Menurutnya, revitalisasi Pasar Rakyat Ubud dilakukan karena banyak faktor diantaranya, Pasar Ubud sudah terbilang tidak layak untuk mendukung aktivitas perekonomian masyarakat maupun pariwisata di Kawasan Ubud.
“Pelaksanaan kegiatan revitalisasi Pasar Rakyat Tematik Wisata Ubud guna mewujudkan pasar yang dapat menjadi penggerak perekonomian, pusat kebutuhan masyarakat, dan amenitas pariwisata baru di Ubud,” terang Eka Suary.
Lebih lanjut Eka Suary mengungkapkan, Pasar Rakyat Tematik Wisata Ubud ini mampu menampung sebanyak 987 pedagang, yang terdiri dari 829 los dan 158 pedagang kios.
Bangunan ini terdiri dari 1 basement dan 2 lantai penjualan, di mana basement timur diperuntukkan bagi pedagang basah maupun kebutuhan pokok dan basement barat digunakan sebagai parkir.
Sedangkan lantai 1 dan 2 diperuntukkan bagi pedagang pasar seni. “Bangunan ini juga dilengkapi dengan sarana pendukung eksport dengan fasilitas yang sangat memadai,” sambungnya.
Dalam penjelasannya, Bandesa Desa Adat Ubud Tjokorda Raka Kerthayasa menyampaikan, Saya selaku perwakilan masyarakat Ubud sangat berterimakasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam revitalisasi Pasar Rakyat Ubud ini.
“Koordinasi antara desa adat dan desa dinas merupakan salah satu kunci sukses perkembangan pembangunan berkesinambungan di Kabupaten Gianyar ini,” ucapnya.
Dengan selesainya pembangunan Pasar Rakyat Ubud ini, saya harapkan kepada pedagang sudah bisa beraktivitas. “Dan para pedagang diharapkan bisa menjaga keasrian dan kebersihan pasar senantiasa, seperti yang kita harapkan bersama jadi pasar wisata” tegasnya. (009)