Minggu, April 20, 2025
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Peringati World Turtle Day dengan Pelepasan Tukik di Gianyar

GIANYAR – Memperingati Hari Penyu Sedunia (World Turtle Day), puluhan ekor tukik dilepas ke laut, oleh General Manager Bali Safari, Marcel Driessen dan Kelompok Konservasi Penyu Saba Asri, Gianyar, Bali, Selasa (23/5/2023).

“Dengan semangat konservasi Bali Safari, kami menggalakan upaya penyelamatan penyu dan habitatnya dimulai dari hal kecil dan sederhana seperti ini namun berarti bagi kami dan keseimbangan ekosistem,” kaya Marcel Driessen.

Dia menjelaskan, setiap tahun pada 23 Mei, rutin merayakan hari penyu sedunia. Mengingat, acara ini memberikan kesempatan untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap ekosistem penyu.

“Gerakan global ini menekankan pentingnya melestarikan habitat mereka yang unik dan keanekaragaman hayati yang luar biasa yang mereka dukung,” katanya.

Dengan memperingati Hari Penyu Sedunia, kata dia, dapat secara aktif berkontribusi pada konservasi ekosistem penyu dan memastikan kelangsungan hidup mereka dalam jangka panjang.

“Denhan melestarikan ekosistem penyu berarti juga melindungi habitat mereka. Hal ini termasuk menjaga kualitas perairan, melestarikan pantai tempat penyu bertelur, melindungi lahan basah, dan mencegah deforestasi di habitat darat,” pungkasnya.

Dengan mempromosikan praktik pengelolaan lahan dan air yang berkelanjutan, kita dapat memastikan kelestarian habitat penyu yang kritis dan berbagai spesies yang bergantung padanya.

Gerakan peduli akan ekosistem penyu di Saba Ari ini juga dipelopori I Made Kikik, selaku Ketua Saba Asri.

“Kami memulai ini sejak tahun 14 April 2014, kita betul-betul peduli dengan habitat penyu di Kawasan Saba Asri ini karena awalnya kasihan. Banyak penyu yang mati karena dimakan anjing. Selain itu, banyak pula penyu yang makan limbah plastik,” kata Made Kikik.

Dengan semangat konservasi, keluarga besar Bali Safari mengawali acara pelepasan tukik dengan melakukan bersih-bersih sampah. Kegiatan ini dilakukan langsung oleh jajaran staff Bali Safari juga turut mengundang Kepala Desa Saba, Bapak Ketut Redana, dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).

Tidak hanya itu, kata Made Kikik, juga dilakukan kegiatan memberisihkan sampah plastik, yang akan membantu penyu untuk terus hidup dan berkembangbiak di habitatnya.

“Ini penting dilakukan sebab, pantai adalah tempat dimana penyu akan bertelur dan menyimpan telur-telurnya. Kondisi pantai yang bersih dan bebas wajib dilakukan,” katanya.

Ditambahkan Gusti Bagus Sugiantara selaku perwakilan dari BKSDA bahwa, semangat pelestarian penyu harus diawali dengan menyelamatkan dan menjaga habitatnya agar tetap bersih.

“Salah satu bagian penting dalam ekosistem penyu yaitu habitatnya. Jadi kegiatan bersih pantai seperti ini artinya kita turut berperan dalam keseimbangan ekosistem penyu,” jelasnya. (WIR)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

BERITA POPULER