JEMBRANA– Pemerintah Kabupaten Jembrana, Bali, menggunakan areal parkir sebagai tempat relokasi sementara para pedagang menanti rampungnya revitalisasi Pasar Umum Negara.
Penggunaan areal parkir di belakang komplek Gedung Pemkab Jembrana tersebut resmi diberlakukan oleh Bupati Jembrana I Nengah Tamba di Negara, Jembrana, Kamis. “Untuk sementara pedagang Pasar Umum Negara akan menempati areal parkir ini, hingga pasar selesai direvitalisasi,” kata Tamba.
Ia mengatakan pedagang menempati kios-kios yang disediakan Pemkab Jembrana itu hingga bulan Mei sampai Juni 2024.
Setelah meresmikan pasar relokasi tersebut, ia berdialog dengan sejumlah pedagang terkait omzet penjualan mereka.
Menurut penuturan pedagang, beberapa pelanggan mereka sudah datang berbelanja ke lokasi ini. Mereka berharap seiring waktu pasti akan ramai.
Namun, dia menyadari lokasi yang baru ini pasti tidak serta merta ramai dengan pembeli seperti di Pasar Umum Negara. “Kami akan melakukan sosialisasi yang masif untuk membantu pedagang. Masyarakat pasti akan tahu lokasi yang baru ini, dan datang berbelanja,” katanya.
Karena itu, ia bisa menerima keluhan pedagang yang omzetnya turun, yang pihaknya perkirakan akan berlangsung satu sampai dua bulan.
Menurut dia, gerakan berbelanja di tempat pasar relokasi itu akan dimulai dari pegawai Pemkab Jembrana, dengan memberi izin mereka untuk berbelanja saat jam istirahat.
“Pegawai Pemkab Jembrana kami dorong untuk berbelanja di pasar relokasi. Apalagi lokasinya sangat dekat yaitu di areal parkir Pemkab Jembrana. Saat jam istirahat atau pulang bisa sekalian berbelanja,” katanya.
Terobosan lain, menurut dia, dengan menggalang donasi dari PNS utamanya eselon II dan III untuk menyisihkan Rp50.000 dari gajinya.
Ia mengatakan uang hasil donasi itu akan dijadikan kupon dan dibagikan kepada masyarakat untuk berbelanja di pasar relokasi tersebut.
Rencananya, kata dia, masing-masing kupon bernilai Rp10.000, yang akan dibagikan kepada masyarakat kurang mampu dengan jatah 10 kupon setiap orang.
“Sehingga ada manfaat ganda dari donasi tersebut. Pedagang ramai pembeli dan masyarakat kurang mampu terbantu,” katanya.
Untuk relokasi sementara pedagang Pasar Umum Negara, Pemkab Jembrana menyediakan dua lokasi berikut kiosnya yaitu di areal parkir sebanyak 438 pedagang dan Peken Ijogading 161 pedagang.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Jembrana I Komang Agus Adinata mengatakan Pasar Umum Negara saat ini sudah kosong dan dalam tahap pembongkaran.
Khusus di areal parkir pemkab, dia mengatakan, masih ada 10 kios yang kosong karena pedagang bersangkutan belum menempatinya.
“Informasi yang kami terima, beberapa pedagang memilih tempat relokasi selain yang kami sediakan. Hal itu tidak masalah, terserah pedagang saja mau menempati lokasi yang kami sediakan, atau mencari tempat sendiri,” katanya.
Meskipun menuai polemik, Pemkab Jembrana tetap melanjutkan revitalisasi atau pembangunan ulang Pasar Umum Negara yang merupakan pasar terbesar di kabupaten tersebut.
Dia berharap setelah direvitalisasi, Pasar Umum Negara akan menjadi pasar tradisional dengan nuansa modern sehingga membuat pedagang maupun pembeli nyaman. (ant/sb)