DENPASAR – Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Bali sedang menyiapkan pertemuan dengan para penyedia jasa angkutan taksi yang beroperasi di kawasan pariwisata, ini guna memberi pembinaan terhadap asosiasi agar menjamin keamanan dan kenyamanan wisatawan.
“Kami berencana dalam waktu dekat akan berkomunikasi dan mengundang penyedia jasa angkutan taksi atau kami akan ke sana untuk menyampaikan seperti apa seharusnya penyedia taksi memenuhi standar layanannya,” ujar Kepala Dispar Bali Tjok Bagus Pemayun di Denpasar, Jumat.
Upaya tersebut dilakukan untuk mengantisipasi terulangnya kejadian negatif yang dilakukan oknum sopir taksi seperti kasus pemerasan terhadap wisatawan mancanegara yang viral beberapa waktu lalu yang dapat mempengaruhi citra pariwisata Pulau Dewata.
“Sopir taksi itu harus terdaftar dengan pasti selain armada taksinya juga harus terdeteksi posisinya dimana. Semua akan segera kami ajak berdiskusi karena pariwisata sangat rentan dengan isu-isu seperti ini. Dan bagi perusahaan taksi sendiri, isu seperti itu juga sangat merugikan mereka,” ujarnya.
Tjok mengatakan Pemprov Bali berupaya menunjukkan bahwa kegiatan kepariwisataan yang ada itu aman dan nyaman bagi seluruh wisatawan, maka dari itu dibutuhkan sinergi semua pihak untuk bersama-sama menjaga Bali.
Menurutnya semua pihak harus bisa memberikan jaminan wisatawan agar bisa berwisata dengan aman dan nyaman karena setiap peristiwa yang terjadi di Bali informasinya akan cepat menyebar di dunia internasional.
“Kami minta teman-teman asosiasi pariwisata agar menginformasikan kepada wisatawan yang dilayani terkait apa yang boleh dilakukan di Bali mana yang tidak. Hal yang sama itu juga diinformasikan oleh asosiasi penyewa kendaraan kepada wisatawan yang menyewa,” kata dia.
“Kemudian untuk taksi manajemennya juga harus mengingatkan sopirnya apa yang harus dilakukan dalam melayani wisatawan,” sambung Kepala Dispar Bali asal Gianyar itu.
Nantinya, setelah melakukan pertemuan tersebut akan diputuskan langkah yang akan dilakukan seperti membuat buku saku atau surat panduan bagi para manajemen dan sopir taksi dalam melakukan pelayanan terhadap wisatawan.
Selain itu, Tjok Pemayun juga mengimbau kepada wisatawan yang tiba di kawasan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai untuk menggunakan jasa taksi-taksi yang resmi dan sudah terdaftar di bandara.
“Sedangkan apabila sedang berada di tempat selain bandara, gunakan layanan taksi yang terpercaya dan resmi agar bisa terdeteksi siapa sopirnya, manajemennya siapa. Jangan menggunakan yang tidak jelas,” kata dia. (ant/sb)