JAKARTA – Berpindahnya ibu kota negara dari Jakarta ke IKN Nusantara turut memberi peluang bagi para pelaku usaha UMKM mebel. Secara nilai, UMKM mebel punya peluang bisnis memasok barang perabotan untuk perkantoran dan perumahan di IKN hingga Rp 100 triliun.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyatakan, dirinya telah mengajak Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) untuk memasok produk UMKM mebel ke IKN.
“Ini penting ya, IKN diisi oleh produk-produk dalam negeri, dan Asmindo saya ikut lobiin ke IKN,” tegas Teten di sela-sela acara Conference on Promoting Sustainable Furniture Ecosystem Leading to Net Zero Emission di Vivere Hotel, Gading Serpong, Kabupaten Tangerang, Banten, Selasa (27/2/2024).
Menimpali pernyataan tersebut, Ketua Umum Asmindo Dedy Rochimat mengatakan, pihaknya telah diminta oleh Teten untuk segera ikut masuk ke IKN.
“Mereka (IKN) punya perumahan ASN, perkantoran, rumah menteri, kementerian, kan akan pindah kesana. Kita berusaha sebaik-baik mungkin, ini masih berproses, karena ini kan jangka panjang,” ungkapnya.
“Kami sekarang sudah diminta bikin mock up supaya para pengguna melihat, kita punya barang-barang seperti apa,” kata Dedy.
Dedy memproyeksikan, nilai transaksi untuk pengadaan barang dan jasa dari Otorita IKN mencapai Rp 500 triliun. Ia lantas menghitung jika 20 persen dari angka tersebut bisa dipakai untuk pengadaan mebel dari sektor UMKM.
“Triliunan ya, anggarannya kan Rp 500 triliun lebih ya. Kalau 20 persen aja sudah berapa itu untuk interior dan furnitur ya. Fisiknya kalau Rp 500 triliun, 20 persen untuk isi dan sebagainya udah Rp 100 triliun. Tapi tepatnya saya belum pasti,” urainya.
Dilaporkan Dedy, Asmindo telah menjalin kerjasama dengan PT Bina Karya (Persero) untuk pengembangan industri mebel dan kerajinan, dalam rangka mendukung pembangunan IKN.
“Kita mengharapkan UKM-UKM kita dari kecil sampai gede bisa berpartisipasi di IKN, karena di sana kebutuhannya luar biasa. Kalau bisa anak-anak bangsa yang mengerjakan ini,” pungkasnya. (Lpt/KN)