JAKARTA – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) kembali menggelar Anugerah Kihajar 2024, sebuah ajang apresiasi yang memberikan penghargaan kepada para inovator pendidikan di Indonesia. Acara ini menyoroti peran penting teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam memajukan pendidikan nasional.
Acara ini juga menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hari Guru Nasional 2024, yang mengusung tema “Guru Hebat, Indonesia Kuat.”
Sekretaris Jenderal Kemendikdasmen, Suharti, menyatakan bahwa program ini menjadi wadah untuk mengapresiasi guru, siswa, dan pihak-pihak yang berkontribusi nyata dalam meningkatkan mutu pendidikan.
“Anugerah Kihajar menegaskan komitmen kami untuk mendorong pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran, sekaligus mendukung program prioritas kementerian dalam penguatan literasi, numerasi, sains, dan teknologi,” terang Suharti, Senin (25/11/2024).
Program Kihajar STEM (Kita Harus Belajar STEM) dan Pembelajaran Berbasis TIK (Pembatik) yang diinisiasi oleh Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) mencatat peningkatan partisipasi yang signifikan tahun ini.
Suharti menyebutkan, jumlah pendaftar Pembatik melonjak tiga kali lipat menjadi 319.743 peserta, sementara peserta Kihajar meningkat dua kali lipat dengan total 130.449 peserta.
“Angka ini menunjukkan bahwa program-program yang kami inisiasi berhasil menarik minat luas dari komunitas pendidikan. Ini juga menegaskan pentingnya pengembangan kompetensi digital bagi guru dan siswa di era transformasi digital,” kata Suharti.
Suharti memberikan apresiasi kepada Duta Teknologi 2024, guru-guru yang telah menyelesaikan empat level kompetensi TIK melalui program Pembatik.
“Perjalanan panjang ini membuktikan dedikasi mereka tidak hanya dalam menciptakan inovasi pembelajaran, tetapi juga dalam memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa,” tuturnya.
Selain itu, penghargaan juga diberikan kepada Gen Kihajar 2024, siswa-siswa berprestasi yang telah menunjukkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan kolaboratif dalam menyelesaikan proyek berbasis STEM.
“Kihajar STEM bukan sekadar kompetisi, tetapi gerakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di Indonesia. Saya harap guru dan siswa yang terlibat dapat menjadi inspirator bagi rekan-rekan di seluruh Indonesia,” tambah Suharti.
Kemendikdasmen berkomitmen untuk terus mendukung inovasi pendidikan yang berkelanjutan demi menciptakan generasi yang kreatif, cerdas, dan berdaya saing di tingkat global.
“Mari kita bersama-sama membangun ekosistem pendidikan yang inovatif dan berkelanjutan. Dengan semangat berkobar, berkolaborasi, dan berbagi, kita wujudkan Indonesia kuat menuju Indonesia Emas 2045,” pungkas Suharti. (sb/mk)